Misi Mulia Adhyaksa Dault Minta Pramuka Bikin Video Mendidik
- Youtube
VIVA – Beberapa waktu belakangan ini, muncul beragam video yang menimbulkan keresahan masyarakat. Video-video tersebut kemudian tersebar luas hingga menjadi viral. Seperti video anak SD berciuman, video guru tampar murid, yang melanggar nilai kepantasan.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault menginstruksikan anggota Gerakan Pramuka mendominasi jagad maya dengan video-video edukatif.
"Kita lihat ada video berisi anak SD berusaha mencium sambil menindih tubuh teman perempuannya. Ada juga seorang guru menampar muridnya. Sangat tidak pantas. Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja," ungkap Adhyaksa saat menerima 17 orang pengurus Komunitas Film Pramuka (Indonesia Scout Moviemaker) di kediamannya di Jakarta Selatan, Minggu, 29 April 2018, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima VIVA.
Untuk itu, Adhyaksa mendukung Komunitas Film Pramuka untuk meramaikan media sosial dengan konten-konten positif, khususnya video.
"Zaman sekarang film itu penting. Saya harap adik-adik ini dapat mewarnai media sosial dengan film-film, video-video yang mendidik dan menginspirasi," ujar Adhyaksa Dault.
Menurut Adhyaksa, tantangan bangsa Indonesia saat ini begitu berat. Ada empat hal yang mengubah wajah dunia, yakni: industri, investasi, individualis, dan informasi. Komunitas Film Pramuka mengambil peran strategis di ranah informasi.
Bagi Adhyaksa, suatu organisasi akan berjalan efektif ketika ada dua hal ini. Pertama, sumber daya manusianya (anggota) harus sungguh-sungguh. Kedua, aturan main. Keduanya harus berjalan paralel.
"Pertama, perlu didata anggotanya di mana saja, lengkapi juga strukturnya. Kedua, supaya menarik teman-teman daerah adakan lomba, seperti Lomba Video Pramuka Tingkat Nasional yang diadakan oleh Kwarnas Gerakan Pramuka," kata Menpora periode 2004-2009 ini.
Kwarnas Gerakan Pramuka telah mengeluarkan 10 tugas Pramuka di media sosial, yang jika diringkas akan menjadi empat poin. Pertama, memproduksi konten-konten yang benar dan bermanfaat untuk disebarkan lewat media sosial.
Kedua, memberitakan kegiatan Gerakan Pramuka di media sosial. Ketiga, mempromosikan produk lokal, pariwisata, potensi daerah lainnya lewat media sosial. Dan keempat, membela Pancasila dan NKRI, dan mendorong perdamaian lewat media sosial.
Pendiri Komunitas Film Pramuka, Dwi Nurwahyudi, menyatakan terima kasih atas dukungan Adhyaksa Dault. Dukungan ini, tegas dia, sangat berarti bagi komunitas yang baru berdiri setahun belakangan untuk terus produktif berkarya.
"Alhamdulillah sangat luar biasa, apresiasinya. Dukungan Kak Kwarnas membuat kami termotivasi untuk lebih berkarya. Sesuai arahan Kak Kwarnas, segera mungkin kami akan merapikan struktur, menginventarisir anggota dan segera mungkin kami akan menciptakan film sederhana, karya yang edukatif. Ini bertahap kami lakukan," kata Dwi.
"Konten di media sosial saat ini banyak tidak baik, kami punya keresahan. Kami ingin mendominasi media sosial dengan video-video edukatif. Setidaknya ada langkah dari Pramuka untuk memperbaiki atau mendominasi dengan konten-konten edukatif. Kita ingin berkarya melalui visual atau video ala Pramuka yang bermanfaat," pungkasnya.