Oleh-oleh Gerakan Indonesia Mengajar dari Pelosok Sulawesi
- ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
VIVA – Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, organisasi Gerakan Indonesia Mengajar (GIM) menepati janjinya untuk membantu dunia pendidikan di Indonesia. Menurut alumni GIM, Hadian, yang ditugaskan mengajar di pelosok Sulawesi Utara, tepatnya di Kabupaten Kepulauan Sangihe, dirinya kini mendapatkan fakta bahwa anak-anak di daerah terpencil ternyata masih ada yang belum tersentuh pendidikan.
"Mereka tidak terbiasa dengan hal-hal yang sifatnya akademisi karena kan mereka hidupnya di alam, mereka banyak bersentuhan dengan alam. Jadi kehidupan perkotaan yang dinamis juga harus concern terhadap edukasi itu tuh enggak terlalu banyak jadi harus di-push gitu," ujarnya saat ditemui VIVA hari ini, 29 April 2018, di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Dalam menjalankan misinya meningkatkan pendidikan di Indonesia, Gerakan Indonesia Mengajar juga berupaya mengenalkan edukasi kepada masyarakat tempat mereka ditugaskan. Hal itu agar masyarakat setempat mampu mengambil langkah kesinambungan mengembangkan potensi wilayahnya.
"Saya ditugaskan di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Hal yang paling menantang itu sebenarnya adalah hidup bersama masyarakat. Karena poin utamanya adalah kita jadi lebih concern sama bagaimana orang bisa mengembangkan satu potensi wilayahnya, berdasarkan keinginan mereka sendiri," ujar Hadian.
Berhadapan dengan fakta demikian, Hadian berpesan agar calon pengajar muda selanjutnya bisa terus meningkatkan kualitasnya dan harus timbul kesadaran dari diri sendiri untuk bisa mengubah pandangan masyarakat terpencil, agar lebih mengutamakan pendidikan bagi anak-anaknya.
"Untuk calon pengajar muda yang baru, yang pertama yang harus mereka tahu itu sebenarnya mereka tertarik karena apa, mereka tertarik karena orang lain atau memang mereka tergerak karena hati mereka? Yang kedua mereka harus sadar kalau mereka itu punya kesiapan kesehatan yang juga baik dan punya kesiapan kondisi psikis yang juga baik," tutur dia.
Tak hanya menyampaikan pesan untuk calon pengajar muda, Hadian juga mengingatkan setelah satu tahun ditugaskan, alumni GIM akan memiliki tanggung jawab terhadap dunia pendidikan di mana pun mereka berada.
"Proses itu enggak makan waktu sebentar tapi tahunan, di luar dari tahunan teman-teman juga punya sumbangsih setelah dari penugasan, yaitu mereka juga concern terhadap pendidikan musti disadari dari awal niatnya ini ingin bergerak sendiri atau terinspirasi yang cuma ikut-ikutan," lanjut Hadian.