8 Kebiasaan Selama Hamil Agar Bayi Cerdas dan Bahagia
- Pixabay/ ekseaborn0
VIVA – Ibu, tahukah Anda? Gaya hidup selama hamil, yang mencakup pola makan, emosi, dan cara berinteraksi dengan bayi dalam kandungan, berperan dalam mengembangkan kecerdasan dan kebahagiaannya?
Para ahli berpendapat bahwa kecerdasan diwariskan lewat gen. Tapi gaya hidup juga memainkan pengaruh penting pada perkembangan otak dan kesehatan tubuhnya.
Dikutip dari laman Mother and Baby, peneliti memperkirakan bahwa hanya sekitar 50 persen IQ diwarisi dari gen orangtua, selebihnya kecerdasan dibentuk oleh lingkungan.
Nah, setiap orangtua pasti ingin anak yang dilahirkan menjadi cerdas dan bahagia. Termasuk Anda tentunya, kan? Untuk meraih itu, beberapa saran ini bisa Anda biasakan sejak masa kehamilan.
1. Mulai kebiasaan bercerita
Dasar anak mahir berbahasa dimulai sejak dalam rahim, terutama di trimester ketiga. Saran dari ahli, mulailah bacakan buku cerita. Diulang-ulang pun tak apa.
Membaca selain menambah kosa kata anak, juga membantu meningkatkan kecerdasan, serta mampu menciptakan bonding antara ibu dan bayi dalam kandungan.
2. Tetap aktif bergerak
Hormon endorphin, hormon yang bertugas melahirkan rasa bahagia, didapat dari olahraga atau aktif bergerak. Dalam keadaan hamil, jika Anda merasakan sensasi rasa bahagia ini, bayi dalam kandungan pun demikian.
Penelitian terbaru juga menunjukkan olahraga selama kehamilan dapat meningkatkan neuron di hippocampus bayi Anda, bagian yang merangsang pembelajaran dan memori otak, sebesar 40 persen.
3. Berjemur untuk dapatkan vitamin D
Vitamin D sangat penting. Untuk mendapatkannya, selain dari asupan makanan, Anda hanya perlu berjemur sebentar di bawah sinar matahari pagi.
"Kami menguji semua ibu hamil yang datang ke klinik kami untuk cek vitamin D, dan 70 persen kekurangan," kata ahli kesuburan Zita West. "Itu karena kombinasi kurangnya sinar matahari dan tidak mendapatkan cukup vitamin D dalam makanan mereka."
Nutrisi ini sangat penting untuk membantu bayi mengembangkan tulang dan jantung yang kuat, dan para peneliti juga mulai menyelidiki hubungan antara kekurangan vitamin D pada wanita hamil dan autisme.
4. Pijat lembut dan elus perut Anda
Di usia kehamilan 20 minggu, bayi Anda sudah dapat merasakan ketika tangan Anda mengelusnya, dan mengirim pesan menenangkan ke sistem sarafnya.
Penelitian menunjukkan bayi yang belum lahir bahkan dapat membedakan antara sentuhan ibu dan ayahnya.
5. Ajak bayi berkomunikasi
Menurut ahli, bayi sudah dapat mendengar sejak usia 16 minggu. Pada 27 minggu, telinga dan otaknya juga sudah terkoneksi.
Penelitian menunjukkan bayi yang baru lahir menanggapi aksen atau bahasa yang mereka dengar di dalam rahim. Mereka yang lahir dari keluarga bilingual (dua bahasa) bisa menanggapi kedua bahasa sejak lahir. Jadi, selalu ajak bayi mengobrol, ya.
6. Variasikan menu makan
Anda ingin bayi suka makanan tertentu? Coba bentuk seleranya sejak dalam kandungan. Selera makan bayi sudah berkembang dari usia sekitar 12 minggu.
Beragam menu yang Anda konsumsi, disalurkan melalui plasenta, menyebar ke air ketuban yang dibumbui oleh cita rasa makanan Anda.
Dalam sebuah penelitian, bayi dari ibu yang minum jus wortel saat hamil, menunjukkan preferensi untuk makan wortel ketika disapih.
7. Mainkan musik dekat perut
Selain selera makan, Anda juga dapat membentuk selera musik bayi. "Bayi yang belum lahir menyukai musik, itu membantu memicu hormon yang menimbulkan efek bahagia, seperti serotonin, yang mendorongnya untuk tenang dan puas," kata Miriam Stoppard, pakar ilmu parenting.
"Setelah kelahiran, bayi Anda mengingat dan menghidupkan kembali semua perasaan baik, yang terkait dengan musik setiap kali dia mendengarnya."
8. Mulai nyanyikan lagu anak-anak
Ya, Anda bisa masuk ke kebiasaan ini sejak hamil. "Kami tahu bayi yang belum lahir dapat mendengar naik dan turun irama," kata Miriam. "Anda dapat membantu bayi Anda mendengarkan lagu-lagu ritmik, lagu anak-anak." Setelah bayi Anda lahir, nyanyikan irama dan lagu yang sama.