Berapa Tahun Jarak Ideal antara Anak Pertama dan Kedua?
- Pixabay/ RondellMelling
VIVA – Saat pasangan memutuskan untuk memiliki anak kedua, mereka seringkali kebingungan berapa jarak yang ideal antara anak pertama dengan kedua. Tidak sedikit asumsi di masyarakat bahwa jarak yang ideal adalah dua hingga lima tahun, atau yang paling ekstrem adalah jarak setahun. Salah satu alasannya adalah agar ‘sekalian capek’ hingga ‘agar tidak kagok’ mengasuh bayi lagi jika memiliki jarak yang terlalu jauh.
Memang keputusan ini adalah keputusan tiap pasangan, tapi ada baiknya Anda juga memikirkan anak pertama. Lalu, berapakah jarak ideal antara anak pertama dengan kedua? Direktur Bina Kesertaan Keluarga Berencana (KB) Jalur Swasta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), drg. Widwino, M.Kes menyebut, jarak minimal antara anak pertama dengan kedua adalah empat tahun.
"Minimal jaraknya empat tahun, jangan sampai ada dua balita dalam satu keluarga," ucap dia saat ditemui dalam acara Moth3rs.com by Andalan di Kembang Goela, Jakarta Pusat, Senin, 23 April 2018.
Dia menambahkan, kalau jarak antara anak pertama dengan kedua misalnya hanya satu tahun, membuat anak pertama secara psikologis akan merasa cemburu.
"Ujung-ujungnya bisa nakal," ungkap dia.
Psikolog dari RS Brawijaya, Febria Indra Hastati, M.Psi juga menyebut, jarak minimal empat tahun antara anak pertama dengan kedua juga akan memengaruhi bentuk kepribadian anak pertama. Mengingat selama tumbuh kembang, anak membutuhkan perhatian yang penuh terutama di masa emas pertumbuhannya (golden age), yakni usia 0 hingga lima tahun.
"Dalam tumbuh kembang anak itu perlu perhatian penuh saat-saat golden age-nya mereka,. Ke depannya mereka akan memiliki rasa percaya, mandiri dan bisa dikatakan masa depan si anak akan lebih baik karena dia mendapat stimulasi dari lingkungannya pada periode tersebut," jelas dia.
Bukan hanya itu, jarak minimal empat atau bahkan lima tahun juga bisa memberikan kesempatan mempersiapkan SDM di kemudian hari, dalam hal ini anak ketika akan menghadapi kompetisi dalam dunia kerja.
"Jadi bukan hanya buat sang ibu, tetapi juga untuk sang anak," ucap Febria.
Untuk mengatur jarak antara anak pertama dengan kedua, para pasangan bisa menggunakan alat kontrasepsi, untuk mencegah kehamilan. Untuk pemilihan kontrasepsi sendiri, dokter dari Brawijaya Healthcare menyebut tergantung dari masing-masing pasangan.
"Pilihan kontrasepsi tergantung perencanaannya. Mau menunda, mau jarang-jarang atau malah menghentikan kehamilan. Kalau pil KB bisa sampai dua tahun, kalau spiral bisa sampai lima tahun," ujarnya.