Bukan Tak Subur, Ini Penyebab Lain Sulit Punya Anak
- Pixabay
VIVA – Bagi pasangan yang menikah, memiliki anak tentu menjadi suatu hal yang ditunggu-tunggu. Namun, kadang tidak semua pasangan segera dikaruniai anak.
Tingkat kesuburan pria maupun wanita berpengaruh penting akan hal ini. Dr Mira Krishtania Sp. And., spesialis andrologi dan seksologi Siloam Hospitals TB Simatupang, memaparkan bahwa ketidaksuburan atau infertilitas kerap menjadi kendala bagi pasangan yang ingin memiliki keturunan.
"Gejala fisik ketidaksuburan ialah ketidakmampuan untuk hamil setelah berhubungan intim tanpa proteksi atau pun pasangan belum berhasil hamil lagi," ungkap Mira dalam keterangan pers yang diterima VIVA, Selasa 27 Maret 2018.
Pada pria, lanjut Mira, bisa juga disebabkan faktor gaya hidup tidak sehat dan produksi sperma tidak normal. Pada perempuan meliputi kegagalan ovulasi akibat penyimpangan hormonal karena diet dan berolahraga berlebihan.
"Faktor kerusakan tabung saluran indung telur, jaringan parut setelah operasi, dan endometriosis, atau jaringan yang biasanya tumbuh di rahim, lalu tertanam di bagian tubuh lain merupakan faktor lainnya dalam menghambat proses kehamilan pada perempuan," kata dia.
Karenanya, Mira mengingatkan, terutama kepada pasangan pria untuk menjaga pola hidup sehat guna mengatasi pola reproduksi pada pria.
"Bagi perokok segera berhenti merokok jika ingin memiliki anak dan jalankan pola hidup sehat. Sedangkan alternatif medis yang berpotensi membantu adalah teknologi tinggi pada metode bayi tabung," imbuh Mira mengingatkan.
Dr. dr. Andon Hestiantoro, SpOG(K), MPH - Staff Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI-RSCM, menjelaskan bahwa bayi tabung adalah proses pembuahan sel telur dan sperma di luar tubuh ibu.
"Istilahnya in vitro fertilization (IVF), yang artinya pembuahan dalam gelas atau tabung, lalu embrio kecil yang terjadi dimasukkan ke rahim agar berkembang menjadi bayi," sebut Andon menjelaskan.
Sebagai informasi data infertilitas di seluruh dunia menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan laporan lainnya diperkirakan 8-12 persen dari jumlah total pasangan atau mencapai 60-80 juta pasangan belum dikaruniai anak.  Â