Sederet Manfaat Baik Permainan Tradisional untuk Si Kecil
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
VIVA – Banyak permainan tradisional yang telah dikenal sejak dulu, namun mulai pudar. Padahal, permainan tradisional tersebut memberi dampak banyak hal pada anak-anak.
Diutarakan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, Dr. Seto Mulyadi, S.Psi., M.Si., penggunaan kembali permainan tradisional dapat membatasi pemakaian gawai pada anak-anak. Tak hanya itu, dengan aktif bermain di lapangan, kesehatan anak secara fisik dan emosional semakin terasah.
"Dengan gerak aktif, maka darah mengalir lancar ke seluruh tubuh dan membuat kesehatan fisiknya makin berkembang. Selain itu, anak juga lebih cerdas karena darah mengalir ke otak lebih mudah. Serta, cerdas secara emosional," ujar Seto, dalam acara Gerakan Sosial #JamMainKita di Monas, Jakarta, Minggu 25 Maret 2018.
Kecerdasan emosional, lanjut Seto, digambarkan dengan tidak adanya emosi negatif seperti nangis berlebihan hingga putus asa. Melainkan, emosi positif yang berkembang seperti marah dengan cara santun.
"Anak juga jadi mudah kerja sama, karena sudah dibiasakan melalui permainan tradisional. Anak mendapatkan pendidikan moral untuk berani jujur mengakui kesalahannya," terang dia.
Melalui Gerakan sosial #JamMainKita, Combantrin, menggelar arena permainan tradisional di Area Silang Timur Monas untuk mengajak anak dan keluarga, serta membangkitkan permainan tradisional sebagai upaya membangkitkan permainan tradisional.
Terdapat sejumlah permainan tradisional yang dapat dimainkan anak seperti engklek, gobak sodor, kelereng, bentengan, dan lompat karet.
"Dalam beberapa kasus, banyak orang tua berpikir bahwa infeksi cacingan disebabkan oleh tempat yang tidak higienis sehingga mereka membatasi ruang bermain anak. Melalui #JamMainKita, kami ajak orangtua untuk beri keleluasaan ruang bermain anak untuk menumbuhkan jiwa sosial dan tumbuh kembangnya secara optimal," terang Brand Manager Combantrin, Rays Mitchelle di kesempatan yang sama.