Bayi Mirip Ayah Ternyata Punya Tubuh Lebih Sehat

Ayah dan anak.
Sumber :
  • Pixabay/ Ulilink

VIVA – Sebuah studi baru menemukan bahwa bayi-bayi yang memiliki kemiripan dengan ayahnya saat lahir akan menjadi bayi yang lebih sehat satu tahun kemudian. Kondisi itu karena ayah mereka menghabiskan lebih banyak waktu dengan mereka.

Mona Ratuliu Ungkap Pentingnya Bergaul Lahir Batin dengan Anak

Menurut riset tersebut, kemiripan mendorong ayah yang tidak tinggal dengan anaknya untuk menghabiskan 2,5 hari lebih banyak dalam sebulan dengan anak-anaknya. Karena, mereka percaya diri kalau anak tersebut secara genetik adalah darah dagingnya.

Waktu bonding yang meningkat pada bayi juga berdampak pada kesehatan menyeluruh bayi. Menurut studi, ini bisa mengurangi potensi bayi terpapar hal berbahaya.

Ajak Si Kecil Main Berkualitas di Akhir Pekan, Coba 4 Trik Ini Moms

Selain itu, waktu bersama ayah yang lebih banyak, memberikan peluang lebih besar bagi orangtua dalam kegiatan perawatan dan pengawasan, serta mendapatkan informasi mengenai kesehatan anak dan kebutuhan ekonominya.

Anak perempuan dan ayah.

Agar Sukses, Ini 3 Cara Tingkatkan Jiwa Kompetitif pada Anak

Studi yang berjudul “If looks could heal: Child health and paternal investment,” ini juga mengungkapkan bahwa bayi baru lahir yang wajahnya mirip ayah, risiko masuk ke ruang gawat darurat, opname, dan mengalami serangan asma bisa berkurang. Hal itu karena meningkatnya kehadiran ayah mereka.

"Ayah sangat penting dalam membesarkan anak, dan hal itu bermanifestasi dengan sendirinya pada kesehatan anak," ujar Dr. Solomon Polachek, salah satu penulis penelitian dan profesor riset di Binghamton University seperti dikutip laman The Independent.

Polachek menambahkan, ayah yang melihat bayinya mirip dengannya lebih merasa yakin bahwa bayi itu anak mereka, dan karenanya akan menghabiskan waktu lebih banyak dengan bayinya.

Studi ini menganalisis 456 keluarga yang para bayinya hanya tinggal dengan ibunya, dan orangtuanya melaporkan kalau bayi mereka mirip dengan sang ayah.

Dengan mengikuti para keluarga tersebut selama satu tahun, para peneliti menemukan bahwa bayi yang menghabiskan lebih banyak waktu dengan ayahnya, memiliki kondisi kesehatan yang sangat baik.

Temuan ini penting karena dapat memengaruhi peran ayah dalam keluarga yang rentan, di mana ibu sebagai perawat utamanya.

Bayi baru lahir

Karena anak yang berada dalam keluarga dengan orangtua tunggal mengalami kerugian, yang kemungkinan bisa memengaruhi diri mereka seumur hidup. Menurut studi, temuan ini mendorong perlunya pengasuhan dua orangtua dalam keluarga yang lemah.

Para peneliti mengatakan, studi yang diterbitkan di Journal of Health Economics, mendukung kebijakan yang mendorong ayah yang sudah berpisah dari keluarga untuk terlibat dalam pengasuhan positif yang rutin untuk meningkatkan kesehatan anak.

Praktisi dan Peneliti Neuroscience Dokter Aisah Dahlan

Mendidik Generasi Tangguh: Tips Dokter Aisah Dahlan Cegah Anak Terjerumus Liberalisme

Aisah Dahlan menjelaskan bahwa dalam membimbing dan mendidik anak, orangtua harus melibatkan orang lain, termasuk selektif memilih tempat untuk sekolah.

img_title
VIVA.co.id
1 Maret 2024