Cerita Haru Asri Welas, Soal Perkembangan Buah Hati
- VIVA/ Putri Nur Ifdah
VIVA – Memiliki anak kedua yang mengidap sakit katarak semenjak usianya tiga tahun membuat Asri Welas perlu memberikan perhatian khusus kepada Rayyan Gibran Ridharaharja.
Berjuang demi kesembuhan Ibran pun dilakukan oleh presenter ini seperti mendapatkan kacamata baru khusus katarak dari Jerman.
Meskipun didapatkannya secara gratis dari salah satu optik di Jerman, namun Asri mengaku bahwa membutuhkan proses cukup panjang dan waktu yang lama untuk bisa mendapatkan kacamata katarak ini.
"Kacamata baru itu harus dua minggu, tunggu kacamatanya datang dulu, terus dipasin dulu yang mana, kirim lagi, nunggu dua minggu lagi, baru datang lagi kacamatanya, belum lagi kirim ke mari," ucap Asri Welas saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis 8 Maret 2018.
Perjuangan demi perjuangan yang selama ini dilakukan untuk anak berusia tiga tahun tersebut tampaknya membuahkan hasil dimana Ibran kini mulai berkembang secara perlahan namun pasti. Hal ini pun menjadi kado terindah di hari ulang tahunnya yang jatuh pada 7 Maret 2018 kemarin.
"Satu lagi yang paling indah Mas Ibran ku berkembang dengan baik, pertumbuhannya, matanya juga turun (plusnya) gitu sudah bisa bicara banyak, bla-bla-bla ma-ma-ma ta-ta-ta sudah merangkak, mau berdiri," tuturnya bahagia.
Memiliki anak yang membutuhkan penanganan khusus ternyata perempuan kelahiran tahun 1979 tersebut tidak sendirian. Banyak orang-orang sekitar Asri Welas yang mengirimkan pesan langsung melalui Instagram dimana anak-anak mereka mengalami kejadian serupa.
Hal ini pun membuat Asri Welas menjalin banyak persahabatan dengan para orang tua yang memiliki anak yang butuh perhatian khusus.
"Aku jadi banyak banget sahabat dari kejadian ini. Jadi seneng banget kalau memang mau DM silahkan DM di Instagram, mudah-mudahan aku balasnya dengan cepat," jelas Asri Welas.
Disamping itu dari pengalamannya yang ia hadapi, presenter sekaligus aktris ini mengaku tergerak hatinya untuk mencoba melakukan donasi kacamata katarak kepada anak-anak mengingat sulitnya mendapatkan barang tersebut.
"Aku mulai berpikir mungkin akan membuat bisnis makanan dan minuman mudah-mudahan nanti ada berapa persen dari itu aku gunakan untuk anak-anak katarak," tambahnya.