Leher Bagian Belakang Anak Menghitam, Waspada Diabetes
VIVA – Obesitas menjadi ancaman baru bagi kesehatan anak di Indonesia. Kondisi ini bisa memicu diabetes pada anak. Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Aman Bhakti Pulungan, SpA(K) mengatakan, angka diabetes pada anak saat ini sudah meningkat 500 persen.
Hal ini seharusnya sudah membangkitkan kewaspadaan para orangtua terkait kesehatan anak-anak mereka. Apalagi diabetes pada anak bisa tidak terlihat gejalanya. "Anak yang sudah obesitas harus cek laboratorium," ujar Aman saat ditemui VIVA di Jakarta baru-baru ini.
Cara lain untuk mengenali diabetes pada anak adalah jika anak banyak makan dan minum, kemudian sering buang air kecil. Atau anak yang tadinya sudah tidak ngompol tiba-tiba mengompol lagi harus dicurigai diabetes.
Lalu, jika anak berat badannya turun, mulai tampak lemah, hal pertama yang harus dipikirkan adalah diabetes dan harus segera cek laboratorium.
Namun, yang kini lebih mengkhawatirkan adalah diabetes pada anak bukan lagi diabetes tipe satu dengan ciri yang bisa dikenali seperti yang telah disebutkan di atas. Tapi, sudah banyak anak-anak yang menderita diabetes tipe dua.
"Tidak ada gejala yang bisa dikenali pada anak, kecuali sudah ada penyakit berat," ucap Aman.
Tapi, bila anak gemuk kemudian di bagian belakang menghitam atau disebut dengan acanthosis nigricans, bisa dicurigai diabetes. Jadi, ketika anak gemuk, kemudian leher belakang menghitam, harus melakukan pemeriksaan darah setiap tahun. (mus)