Bolehkah Ibu Menyusui saat Hamil?
- Pixabay
VIVA – Selama ini banyak orang beranggapan bahwa ibu hamil tidak boleh menyusui buah hatinya. Salah satu alasannya karena nutrisi yang diberikan ke janin akan berkurang.
Namun, menurut Dokter Spesialis anak, dr. Utami Roesli, SpA, IBCLC, FABM, hal itu tidak sepenuhnya tepat. Memberikan ASI saat kehamilan telah dikenal dunia dengan istilah tandem breastfeeding dan diperbolehkan.
Menurut Utami, hal ini bisa memberikan win-win solution kepada keduanya ketika sang adik lahir. Keduanya akan bisa mendapatkan asupan makanan gizi yang sama.
Utami menegaskan, selama kondisi sang ibu memungkinkan, dan tidak pernah mengalami keguguran, hamil sambil menyusui tetap boleh dilakukan. Namun, bila sang bayi sudah berusia 22 bulan, maka ASI bisa diganti dengan makanan pendamping, seperti snack.
"Kalau ibu hamil menyusui gizi ke janin dahulu baru ke ASI," ujar Utami saat ditemui pada ulang tahun Johnson's, di Sheraton Gandaria, Jakarta Selatan, Rabu, 21 Februari 2018.
Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa ASI sendiri mempunyai mekanisme tersendiri untuk mengubah kandungannya menyesuaikan dengan bayi yang membutuhkan. Sehingga nutrisi yang diberikan lebih tepat.
"ASI itu waktu ada bayi dalam kandungan mungkin cocok untuk yang usia 22 bulan, tapi begitu yang bayi keluar (kandungan ASI) berubah buat anak satu menit komposisinya," kata dia.