Ayah Bunda, Ini Cara Tepat Tangani Anak Berkebutuhan Khusus
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA – Anak Berkebutuhan Khusus, atau ABK cenderung mengalami diskriminasi. Kekurangan pada dirinya, memicu banyak orang, tak memberi perhatian secara tepat.
Padahal, ABK sudah sepatutnya diperlakukan secara layak. Namun, tak sedikit masyarakat, terlebih orangtuanya, yang mengalami kesulitan dalam menanganinya.
"Orangtua biasanya denial (menolak) dengan keadaan anak, sehingga malah menyalahkan. Banyak kasus yang pastinya saling menyalahkan antar orangtua, bahkan sampai cerai," ujar Asisten Deputi Perlindungan Anak Bidang Anak Berkebutuhan Khusus, Kementerian PP dan PA, Indra Gunawan, di Gedung KPPPA, Jakarta, Jumat 9 Februari 2018.
Di kesempatan yang sama, Ketua Yayasan Dwituna Rawinala, Budi Prasojo mengatakan, pentingnya pendekatan pertama oleh tenaga profesional, diberikan pada orangtua terlebih dahulu. Sebab, orangtua cenderung mengalami penolakan yang seharusnya diatasi sejak dini.
"Pendekatan pertama pada ortu dan keluarga. Melakukan pendampingan dan penguatan pada orangtua untuk menerima. Setelah itu, mulai edukasi pendampingan pada anaknya," papar Budi.
Lebih lanjut, Budi menyayangkan timbulnya persepsi negatif dari masyarakat terhadap keluarga ABK. Di mana, kondisi ini menjadi pemicu penghambat pendampingan orangtua terhadap ABK.
"Kalau pandangan masyarakat masih negatif kepada keluarga dan ABK, akan menghambat proses orangtua untuk menerima. Ditambah, akses di lingkungan yang kurang mendukung hidup ABK, membuat pendampingan orangtua ke ABK makin sulit," terangnya.