Cegah Penculikan Anak, Ini yang Bisa Dilakukan Orang Tua

Ilustrasi penculikan
Sumber :
  • Stocksnap

VIVA – Hari ini beredar pesan melalui grup What's App yang akhirnya menjadi viral. Tentang kisah seorang ibu yang nyaris kehilangan anaknya di tempat umum.

Polisi Ungkap Permintaan Pelaku Penyekapan Sebelum Bebaskan Bocah 7 Tahun di Pospol Pejaten

Sang ibu bercerita, sedang berpergian bersama anak balitanya dengan kendaraan umum. Duduk di sebelahnya, seorang nenek bersama cucu laki-lakinya yang masih kecil. Sepanjang perjalanan si nenek terus menerus menanyakan tentang identitas anak. Hingga pertanyaan mengarah kepada nama anak.

Saat turun, tiba-tiba nenek merebut anaknya dengan berpura-pura sebagai cucunya. Aksi ini melibatkan orang lain untuk meyakinkan orang di sekitar. Tak lagi sembunyi, usaha penculikan terang-terangan dilakukan di depan orangtua.  

Alasan Penyekap Bocah 7 Tahun di Pospol Pejaten Diserahkan ke Polres Jaktim

Terlepas dari hoax atau fakta cerita tersebut, orang tua memang layak waspada. Modus penculik sudah makin berkembang.

Dikutip dari huffingtonpost.com, Dr. Gail Gross, pakar pendidikan sarankan orangtua lakukan hal berikut untuk menghindarkan anak dari penculikan.  

Hendak Jual Anak Culikannya Seharga Rp13 Juta, Pelaku di Cipadung Akhirnya Ditangkap

- Anak di bawah umur 8 tahun tidak sebaiknya berpergian sendiri, apalagi di tempat ramai. Meski sedang bermain dengan anak lain, mereka tetap harus dalam pengawasa orang dewasa.

- Jangan pernah meninggalkan anak sendirian di tempat umum, mobil atau stroller meski cuma beberapa menit saja.

- Hindari meminta bantuan orang asing untuk menjaga bayi Anda, meski hanya sekejap.

- Saat berada di tempat ramai bersama anak, pegang atau gandeng erat. Jangan berjalan di depan anak, apalagi jika mereka masih berusia kecil dan tidak bisa menyamai kecepatan langkah Anda.

- Tidak perlu memberi label nama di pakaian atau kotak makan anak.

- Tingkatkan kewaspadaan. Seperti kasus di atas, orangtua harus awas dengan suasana sekitar. Jangan pernah membeberkan identitas anak, dalam bentuk apa pun kepada orang asing.

- Simpan foto-foto terbaru anak, bawa kemanapun Anda dan anak pergi.

- Di era digital ini, awasi juga keamanan anak Anda di dunia maya. Ajarkan untuk tidak memberikan informasi pribadi kepada teman atau orang yang ia kenal di dunia maya. Hindari mengunggah informasi tentang anak atau foto anak di dunia maya, misalnya alamat sekolah dan jadwal kegiatannya.

- Jika oada rang asing berusaha memisahkan Anda dan anak, peluk anak erat dalam posisi duduk, membungkuk atau berlutut. Daya cengkram akan lebih erat dibanding jika Anda dalam posisi berdiri.

- Ajarkan anak sedini mungkin. Usia 2 tahun sudah bisa diajarkan tentang keselamatan. Katakan dengan jelas, mereka tidak boleh pergi dengan orang asing dan juga orang yang mereka kenal tanpa seizin Anda. Ajarkan hal ini dengan cara yang menyenangkan.

- Biasakan anak yang lebih besar untuk menggunakan insting dan naluri untuk antisipasi. Misalnya jika ada mobil yang berjalan pelan di sekitar rumah atau sekolah.

- Saat berada di tempat umum, tetapkan meeting point jika Anda terpisah dengan anak. Pastikan anak tahu apa yang harus dilakukannya jika mereka tersesat, bertanya kepada orang yang tepat seperti petugas keamanan, pegawai toko atau orang yang membawa anak kecil.

- Dengarkan keluh kesah anak, terutama jika mereka berusaha menceritakan hal yang membuat mereka tidak nyaman. Seperti bully di sekolah atau penjaga anak. Biarkan anak paham kalau Anda selalu mendengarkan mereka dan melakukan apa pun untuk menjaga mereka tetap aman.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya