Trik Bikin Remaja Suka Baca Sampai Nulis Buku
- REUTERS/Ralph Orlowski
VIVA – Saat ini, generasi muda lebih cenderung menjalani hidup dengan berkumpul di gerai-gerai kopi. Tak heran, perpustakaan atau toko buku bukan menjadi tempat favorit yang jadi sasaran para remaja. Padahal dengan membaca ada segudang manfaat yang diperoleh. Secara psikologis, remaja yang terbiasa membaca umumnya terampil dalam bersosialisasi, bekerja, maupun berorganisasi.
"Jarang sekali remaja sekarang terlihat membaca buku, novel, komik, atau sebagainya. Hal ini menunjukkan minimnya ketertarikan remaja dalam membaca," ujar guru SMP Don Bosco 2,Yustina Periyanti, dalam rilis bedah buku Pesona Indonesia di Panggung Dunia, Selasa, 6 Februari 2018.
Ditambahkannya, membaca juga berpotensi menjadi pemimpin yang disegani anggota-anggotanya. Sementara dari segi kognitif, remaja yang gemar membaca akan terasah kemampuan dalam berpikir logis, abstrak, kritis, dan kreatif. Ketika seseorang terbiasa membaca, maka akan timbul keinginan untuk menulis, karena menulis dan membaca memiliki hubungan yang sangat erat.
"Pendekatannya mudah, dengan konsisten membacakan cerita untuk siswa-siswi sebelum pelajaran bahasa dimulai. Serta, saya mewajibkan siswa membaca buku genre-nya ilmiah sama fiksi. Judul bukunya bebas, jumlah halamannya minimal 150 halaman," kata Yustina.
Dengan harapan agar kosa kata para siswanya bertambah. Buku cerita yang biasanya dibacakan mengandung nilai-nilai kehidupan, yang dikemas dengan bahasa sederhana dan mengandung sedikit unsur komedi sehingga menarik bagi remaja.
Hal itu berhasil membuat siswa-siswi gemar membaca bahkan sampai membuahkan karya berjudul Pesona Indonesia di Panggung Dunia, yang ditulis secara apik oleh 25 siswa-siswi SMP Don Bosco 2. Mereka mampu menuangkan ide-ide dan pandangannya terhadap kebhinekaan Indonesia ke dalam sebuah tulisan berupa karya esai, dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh remaja lain yang membacanya, dilengkapi ilustrasi menarik.
"Memotivasi remaja agar gemar membaca bisa membuahkan tangan kreatif yang menghasilkan sesuatu yang positif," tutur Yustina.