Anak Kesal pada Guru, Orangtua Harus Bagaimana?
- Tangkapan layar Poki
VIVA – Kemunculan permainan (gim) online ‘Pukul Guru Anda!’ baru-baru ini meresahkan warganet. Gim yang bisa dimainkan secara gratis di situs penyedia gim online itu digambarkan ber-setting di dalam kelas. Pemain diposisikan sebagai murid yang melakukan tindakan brutal pada guru.
Permainan itu seolah menjadi ajang pelampiasan kekesalan seorang murid pada guru. Pada babak permainan itu menunjukkan seorang guru sedang memeriksa kertas hasil pekerjaan murid. Karena menunjukkan ekspresi tak puas dan hendak memarahi murid, sang murid lantas kesal. Jika salah satu benda di dalam kelas itu di-klik, benda itu ternyata berisi senjata yang digunakan murid mencelakai guru.
Seperti tertulis dalam petunjuk permainan online itu, "Gunakan benda-benda di dalam kelas untuk membunuh guru Anda! Permainan buang stres ini berfitur berton-ton kekerasan yang brutal dan grafis. Tujuannya adalah menggunakan benda biasa sebagai senjata mematikan. Anda bisa menyebabkan kerusakan fatal dengan buku, stapler, payung, dan benda-benda biasa lain di kelas!"
Tak dimungkiri murid kesal pada guru menjadi hal yang sering terjadi di dunia pendidikan di Indonesia. Seperti dikatakan psikolog dan pendidik Najelaa Shihab ketika dihubungi VIVA, Jumat, 2 Februari 2018, "Soal kekerasan, memang sedihnya masih jadi bagian besar dari lembaga pendidikan kita bahkan juga di rumah."
Meski belum didapat keterangan pasti terkait jumlah pemain gim itu di Indonesia, konten kekerasan selalu menjadi masalah yang meresahkan. Apalagi kejadian murid kesal pada guru seolah menjadi hal yang tak asing lagi.
Jika gim Pukul Guru Anda! merupakan cerminan konflik yang dilampiaskan dalam bentuk permainan, tentu ini menjadi masalah yang perlu dicari solusinya. Lantas apa yang perlu dilakukan orangtua pada anak jika tahu ia memendam amarah maupun kekesalan pada guru?
"Hubungan murid dan guru yang ideal seharusnya tidak diwarnai kekesalan. Kalau ada anak yang kesal pada guru, yang perlu dilakukan orangtua mencari tahu penyebabnya apakah hanya satu kejadian, atau memang ada masalah di budaya sekolah yang cenderung menumbuhkan kekerasan," kata wanita yang akrab disapa Ella itu.
Ella menegaskan pentingnya komunikasi rutin dan saling menghormati antara orangtua dengan guru sejak awal, tak perlu menunggu ada masalah, atau dipanggil ke sekolah. Ini modal utama agar hubungan anak dan guru juga baik.
"Hal-hal kecil sehari-hari seperti terbiasa bertanya pada anak tentang bagaimana harinya di sekolah juga sangat penting. Jadi kita bisa deteksi dini kalau ada masalah, tidak sampai berlarut-larut sampai parah,"pungkasnya. Â
Terkait gim Pukul Guru Anda!, Kementerian Komunikasi dan Informasi telah menerima pelaporan dan langsung menindaklanjuti dengan meminta penurunan (take down) dalam waktu 2x24 jam.