Survei: Orang Lebih Pilih Makanan Enak Daripada Sehat
- Pixabay/Engin_Akyurt
VIVA – Makan sudah menjadi kebutuhan pokok manusia. Makanan juga dibutuhkan untuk tetap bisa hidup dan menjalankan aktivitas sehari-hari. Tapi, selain memenuhi kebutuhan dasar kehidupan, ada beberapa alasan utama sebagian besar orang dalam memilih makanan.
Ahli gizi Prof. Hardinsyah, MS, PhD, mengungkapkan, alasan utama konsumsi pangan di masyarakat adalah unsur religi dan budaya, mengenyangkan, membuat kuat, mudah diperoleh, sesuai dengan daya beli, gizi dan kesehatan, serta enak.
"Ini berdasarkan hasil survei pada masyarakat awam, bukan ahli gizi, dan di posisi yang pertama adalah enak, bukan gizinya," ujar Hardinsyah saat temu media di kawasan Kebon Sirih, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2018.
Ternyata, makanan enak ini juga sudah menjadi bagian dari peradaban manusia sejak ribuan tahun lalu. Tepatnya 2700 SM, di mana hal ini diperlihatkan dalam sebuah gambar di dinding Kerajaan Mesir.
Dalam dinding tersebut digambarkan bagaimana berburu menjadi bagian dari mendapatkan makan enak.
"Berburu di samping untuk berolahraga, juga bagian dari survival untuk mencari makanan enak. Protein itu konotasinya adalah enak," kata Hardinsyah.
Zaman dahulu, belum dikenal berbagai rasa dasar seperti sekarang. Jadi, untuk menambah enak rasa makanan, biasanya akan ditambahkan protein yang berupa daging.
"Dua bagian dari makanan enak adalah lemak dan protein. Tapi, jangan berlebihan," kata dia.
Di dinding tersebut juga memperlihatkan bahwa makanan enak harus dimasak, maka dibutuhkan juru masak atau yang dikenal sebagai koki. Saat menikmati makanan itu juga dilakukan di taman dengan suasana yang menenangkan.
Makanan menjadi bagian dari peradaban manusia ini menunjukkan bahwa manusia selalu mencari cita rasa yang menggugah selera. (ase)