Ternyata Ini Alasan Pedagang Menggoreng Pakai Plastik
- Pixabay
VIVA – Masyarakat Indonesia identik dengan camilan berupa gorengan. Biasanya, di mana pun Anda berada, penjual gorengan tidak luput dari penglihatan. Rasa renyah dan gurih menjadi ciri khasnya.
Namun, tak sedikit isu yang berkembang terkait pemakaian plastik untuk menggorengnya. Disebutkan oleh Kasubdit Standarisasi Produk dan Bahan Berbahaya, Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya, Bada Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia, Dra. Ani Rohmaniyati M.Si., pedagang berpikir bahwa menggoreng dengan disertai plastik dapat memberi manfaat baik pada tubuh.
"Saya pernah wawancara pedagang gorengan, kenapa gorengnya pakai plastik minyaknya juga. Mereka menjawab, ketika tambah plastik, mengandung antioksidan, minyaknya akan lebih lama bening," ucap Ani dalam temu media di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis 18 Januari 2018.
Menurut Ani, hal tersebut masih harus diteliti lebih lanjut. Bahkan, BPOM melarang secara tegas pemakaian plastik ke dalam minyak yang digoreng, karena disinyalir berdampak bahaya bagi kesehatan.
"BPOM melarang memasukkan plastik ke dalam minyak saat menggoreng. Kami masih teliti lebih lanjut dampaknya. Tapi yang pasti kita harus mengedukasi para pedagang," ujarnya.
Selain alasan tersebut, para pedagang gorengan juga menginginkan rasa renyah yang tahan lama pada hasil gorengannya. Sehingga, pemakaian plastik untuk menggoreng terus menerus digunakan karena permintaan yang tinggi akan kerenyahan makanan dagangan mereka.
"Para pedagang punya keinginan kalau jual gorengan, biar tidak mudah melempem. Langsung masukan minyak dan plastiknya sekaligus, memang membuat plastik membungkus gorengannya sehingga air tidak mudah masuk ke dalam dan membuatnya renyah dalam waktu lama," ujar Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di ITB, Ir Akhmaf Zainal Abidin M.Sc., Ph.D., di tempat yang sama. (ren)