Selfie Latte dan Latte Art Bikin Minum Kopi Makin Seru
- VIVA/Isra Berlian
VIVA – Hal pertama yang selalu dilihat konsumen selain rasa yang enak adalah penampilan menarik dari sebuah produk yang akan dibeli. Sejumlah produsen pun berlomba-lomba menampilkan kreasi unik untuk dapat menarik perhatian konsumennya.
Seiring berkembangnya zaman, tampilan minuman seperti kopi yang menarik sangat diperhatikan selain dari rasanya. Salah satu caranya ialah dengan latte art. Inovasi ini dilakukan agar bisnis kopi milik mereka mempunyai ciri khas dan dapat menarik minat masyarakat untuk mencicipinya.
Lalu apa itu latte art? Seorang barista dari Common Grounds Jakarta, Yoshua Tanu, menjelaskan kepada VIVA bahwa latte art adalah seni menghias di atas secangkir kopi.
"Latte itu kopi susu, nantinya akan ada latte foam yang berasal dari susu yang bisa dibuatkan gambar di dalam kopi itu sendiri. Jadi bisa dibilang, gambar yang dibuat di atas kopi menggunakan susu," kata dalam acara Indonesia Coffee Event 2018 di Artotel Jakarta, Kamis, 11 Januari 2018.
Untuk teknik pembuatannya ada dua cara, yakni free pour dan etching. Free pour merupakan teknik menuang secara langsung susu yang telah di-steam ke atas kopi. Sedangkan teknik etching, menaruh susu langsung di atas kopi, dibentuk menggunakan alat bantu untuk menggambar.
Soal jenis kopi, dia menyebutkan bahwa semua jenis kopi bisa digunakan untuk membuat latte art. Syaratnya, kopi itu harus segar.
"Semua kopi bisa, asal kopi itu fresh. Kopi yang fresh itu ada krema di dalamnya. Krema itu terdiri dari minyak-minyak yang ada di kopi. Kalau itu tidak ada, sebenarnya bisa tapi akan sulit untuk bisa digambar," ujar dia.
Sementara penggunaan susu yang digunakan untuk latte art ini, kata dia, haruslah full cream. Hal ini mengingat, susu full cream memiliki banyak protein sehingga akan lebih mudah membuat layer foam (gambar putih) di atas kopi. Menurutnya, semua orang bisa membuat latte art jika mau belajar.
"Semua orang bisa buat itu, karena memang tidak terlalu susah meski butuh waktu lama untuk membiasakan diri bagaimana teknis menuangkan susu dengan benar agar gambarnya keluar," ucap dia.
Di sisi lain, Evelyn yang juga merupakan barista dari Common Grounds Jakarta menyebut tantangan terbesar dalam membuat latte art adalah imajinasi yang kuat.
"Butuh imajinasi yang kuat. Enggak semua orang punya imajinasi yang sama dengan kami," katanya.
Terkait dengan inovasi seni dalam menyuguhkan kopi yang dikenal dengan selfie latte yang tengah populer, dirinya mengaku tren itu belum bisa menandingi latte art.
"Selfie latte itu gambar diri kita yang dicetak kayak mesin. Tapi itu menurut saya belum mampu mengalahkan pamor latte art," ucap Evelyn.
Diketahui, umumnya latte art berbentuk artistik seperti hati atau angsa. Sedangkan selfie latte adalah secangkir kopi yang bergambar foto diri sendiri.
Untuk memesan menu selfie latte, pengunjung cukup mengirimkan swafoto kepada para barista di kedai kopi. Dengan teknologi khusus, para barista kedai mencetak wajah pemesan minuman pada permukaan kopi. (ase)