Bika Panggang Camilan Lezat Asal Ranah Minang
- VIVA.co.id/Andri Mardiansyah
VIVA – Mendengar kata kue Bika, tentu saja dalam benak Anda akan langsung teringat dengan kue tradisional asal Ambon atau Medan. Setiap wisatawan yang datang ke Ambon maupun Medan, tentu saja akan membawa oleh-oleh yang sudah tak asing lagi, yakni Bika Ambon dan Bika Medan.
Namun siapa sangka, Sumatera Barat selain dikenal dengan penghasil Rendang serta ribuan kuliner lain yang tentu saja mengugah selera lidah wisatawan, juga memiliki kue Bika yang tak kalah lezat jika dibandingkan dengan Bika Ambon atau Medan. Bika khas Ranah Minang ini, bertambah lezat jika dinikmati bersama secangkir kopi atau teh di pagi hari maupun sore hari.
Mulai dari bahan, cara membuat, bentuk hingga cita rasa, Bika panggang asal Ranah Minang ini tentu saja sangat jauh berbeda dengan Bika Ambon asal Medan. Dari segi tekstur, Bika Ambon maupun Medan berwarna kuning atau hijau pandan dengan terdapat lubang seperti sarang tawon pada hampir di seluruh bagian.
Sementara Bika Panggang Ranah Minang ini bewarna putih, dengan tekstur dan bentuk layaknya seperti kue apem. Jika Bika Ambon ataupun Medan ini diolah dengan cara dikukus mengunakan loyang bersegi empat, bika panggang Ranah Minang cukup di panggang di atas bara api menggunakan loyang kecil berbentuk bulat yang pada bagian dalam loyang dikasih daun jati agar adonan tidak lengket.
Untuk bahan Bika Panggang ini sangat mudah didapati di pasar tradisional maupun pasar Modern. Bagi yang penasaran, Anda hanya cukup menyediakan beberapa bahan dasar seperti tepung beras, tape singkong, garam, gula pasir, santan, kelapa parut, dan baking powder.
Untuk permulaan, Anda harus mencampurkan adonan bahan dasar tepung beras dengan tape singkong dan gula pasir, lalu aduk-aduk hingga adonan tercampur rata dan sempurna. Setelah itu, tuangkan santan sedikit demi sedikit ke dalam campuran bahan tadi dan diaduk hingga tercampur rata. Selanjutnya tambahkan kelapa parut serta baking powder. Aduk kembali hingga rata, dan diamkan adonan sekitar 30 menit.
Setelah itu, siapkan cetakan kue muffin, dan alasi bagian dalam cetakan dengan daun jati. Barulah kemudian adonan tadi dituangkan ke dalam cetakan, lalu panggang di atas bara api hingga matang sempurna. Setelah adonan sedikit berubah warna menjadi cokelat di bagian atas, Bika panggang pun dapat diangkat dan disajikan. Bika panggang lebih nikmat jika disantap saat masih panas.
Bagi Anda yang berkunjung ke Bukittinggi, Bika Panggang ini dapat Anda jumpai di sepanjang ruas jalan tersebut. Mulai masuk di Kayu tanam, Kabupaten Padang Pariaman hingga Koto Baru Padang Panjang, Bika Panggang ini sangat banyak dijual di pinggiran jalan.
Jadi, tak rugi rasanya jika Anda sejenak menepikan kendaraan dan membeli beberapa buah Bika Panggang ini. Dijamin, anda akan merasa ketagihan. Rasa manis yang ada pada Bika Panggang ini, akan menambah sensasi perjalanan liburan Anda, selain itu, juga mampu mengobati rasa lapar Anda. Soal harga, untuk satu Bika panggang ini djual oleh Pedagang seharga Rp1.500 per buah.