Pangan Lokal Makin Sulit Tembus Pasar International, Kenapa?
- Pixabay/ saint1533
VIVA – Tidak dipungkiri, pangan menjadi suatu kebutuhan pokok untuk menunjang kehidupan manusia. Di Indonesia, untuk memenuhi kebutuhan pangan, masih ada banyak tantangan yang harus dihadapi.
Guru Besar Pangan IPB Bogor, Prof. Dr. Purwiyatno Haryadi, MSc., dalam sebuah acara di kawasan Jakarta Selatan beberapa waktu lalu mengatakan, Indonesia memiliki tantangan ganda dalam hal pangan. Pertama, produk pangan buatan lokal yang masih sangat minim keamanannya, dapat memicu kualitas gizi yang buruk.
"Problem pada umumnya, kurang infrastruktur baik seperti es batu bersih di mana berhubungan dengan listrik. Kita enggak bisa berharap daging bakso berkualitas kalau tidak ada es batu yang bagus untuk keamanan kualitasnya," ujar Purwiyatno kepada VIVA.
Sehingga, produk pangan lokal pada akhirnya banyak terbuang sia-sia, tanpa adanya wadah penampungan yang bermutu. Tantangan kedua berada pada ketatnya standar keamanan pangan internasional.
"Produk lokal makin kesulitan tembus pasar internasional karena dari segi keamanan pangan tidak terpenuhi," ujarnya menambahkan.
Untuk itu, Indonesia sebaiknya memiliki pilar ketahanan pangan. Dengan begitu, penduduk yang berkualitas baik, secara gizi, akan semakin meningkat di generasi selanjutnya.
"Tiga pilar ketahanan pangan yaitu ketersediaan pangan dengan mutu dan gizi baik, keterjangkauan akses pangan secara sosial budaya, serta sanitasi dan hygiene pangan. Pangan seperti ini akan dapat mengatasi masalah stunting yang masih terus hadir di Tanah Air." (mus)