Mengintip Roti Jadul Ontbijtkoek Peninggalan Belanda
- Dok. VIVA / Putri
VIVA – Kuliner jadul memang tidak ada matinya. Selain karena cita rasa yang unik, cerita di balik panganan jadul juga menarik untuk disimak.
Itulah yang dilakukan oleh Andreas Purwanto, pemilik toko roti Djakarta. Dalam partisipasinya di Blue Band Master Oleh-oleh 2017, ia mengandalkan roti Ontbijtkoek untuk dijagokan sebagai salah satu oleh-olah khas Yogyakarta, bukan Jakarta ya!
Roti Ontbijtkoek sudah ada sejak 1924 di toko milik Andreas ini. Gula Jawa dan kayu manis adalah komposisi utama kue ini selain tepung. Dalam bahasa Belanda, Ontbijtkoek diartikan dengan kue sarapan pagi.
"Roti ini sangat legendaris karena terbuat dari campuran gula Jawa dan kayu manis serta resep tradisional," kata Andreas setelah dianugerahi sebagai juara 2 Blue Band Master Oleh-oleh 2017 di Jakarta, Kamis, 14 Desember 2017.
Sebenarnya, dijelaskan Andreas, gula Jawa tidak digunakan sebagai resep asli kue ini. Namun, mengingat banyaknya produksi gula Jawa dan kayu manis di Yogyakarta, ia mencoba berinovasi dan memodifikasi resep tersebut.
"Resep turun-temurun sebenarnya tidak menggunakan gula Jawa, namun kami terinspirasi dari para petani gula Jawa dan petani kacang tanah sebagai bahan utama dalam pembuatan roti Ontbijtkoek," tambahnya.
Sedikit cerita mengenai Ontbijtkoek, roti ini merupakan adaptasi dari kuliner Belanda. Ontbijtkoek disantap saat sarapan yang diapit dengan dua roti tawar. Bedanya dengan yang jadul, roti milik Andreas, diberi taburan kacang tanah.
Kue ini disajikan bukan dalam bentuk tawar, bentuk Ontbijtkoek zaman dahulu, tetapi disajikan seperti muffin namun dengan permukaan yang tidak begitu cembung.
Saat digigit, rasa kayu manis begitu terasa tetapi tidak mendominasi. Warna coklat kue ini bukan berasal dari pewarna melainkan dari gula Jawa yang digunakan.
Bagaimana? Tertarik mencoba? Selain gudeg dan bakpia, kue ini barangkali bisa jadi buah tangan saat Anda berkunjung ke Yogyakarta.