Kedai Kopi Oey, Warisan Kuliner Bondan Winarno
- VIVA.co.id/Isra Berlian
VIVA – Siang itu, salah seorang pegawai tampak menghampiri tamu satu per satu ke meja masing-masing. Ia mengabarkan bahwa kedai hendak ditutup sementara waktu. Padahal jam masih menunjukkan pukul 14.20 WIB. Sementara biasanya kedai tutup jam 10 malam.
Tak lama setelahnya, gantungan penanda "open" di pintu kedai bernama Kopi Oey pun diubah menjadi "closed". Penutupan sementara waktu itu bisa dimaklumi.
Sang empunya kedai yang merupakan pakar kuliner Indonesia Bondan Winarno, meninggal dunia pada Rabu pagi, 29 November 2017. Pria yang lekat dengan jargon ‘Maknyus’ tersebut wafat di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta. Ia diketahui meninggal dunia akibat gagal jantung.
Semasa hidupnya, Bondan tak hanya malang melintang sebagai presenter kuliner. Ia juga seorang pengusaha dengan mendirikan Kedai Kopi Oey. Kedai kopi ini pertama kali dibuka pada 2005 di daerah kuliner populer Jakarta tepatnya di Jalan Sabang.
Edukasi soal makanan
Dalam wawancara dengan VIVA tahun 2011 lalu, Bondan menuturkan bahwa awalnya ia tak terpikir membuka bisnis restoran. Namun, ada seseorang yang mendorongnya untuk membuka restoran.
Ia pun berencana membeli lisensi Kopi Tiam di Singapura. Sayangnya, lisensi tersebut sudah dibeli oleh orang Indonesia lainnya, sepekan sebelumnya.
“Saya sempat terpukul waktu itu. Saya lalu membuat konsep sendiri. Konsepnya jadul (jaman dulu), mulai dari interior dan bangunan. Jadilah Kopitiam Oey di Sabang pada 2005,” ujarnya ketika itu.
Restoran ini didirikan Bondan karena ia ingin mengedukasi orang soal makanan. “Orang Indonesia itu makannya kan sembarangan,” ucapnya.
Dikatakannya, orang Indonesia tidak memiliki perbedaan antara jam makan. Misalnya, makan roti dan bubur di malam hari.
“Di Italia, sore dan malam tidak ada capucino, yang ada espresso. Capucino itu ya hanya pagi,” tuturnya.
Pada tahun 2012, Kopitiam Oey telah berubah nama menjadi kedai Kopi Oey.