Uniknya Kebab Hitam Asal Yogyakarta, Terbuat dari Kluwek
- VIVA.co.id/Rintan Puspitasari
VIVA – Kulit kebab biasanya identik dengan warna putih kecokelatan, tapi tidak demikian dengan kebab hitam yang tampil berbeda memikat mata pencinta kuliner dengan warna kulitnya. Black Kebab, kebab asal Yogyakarta ini memilih tampil berbeda dibanding kebab pada umumnya.
Sebenarnya makanan berwarna hitam sendiri sudah bukan hal baru dalam dunia kuliner. Kita sudah banyak mengenal makanan berwarna hitam seperti mi hitam atau nasi hitam yang warnanya biasa didapat dari tinta cumi, arang atau kluwek. Tapi baru pertama kali ini kulit kebab dibuat berwarna hitam.
Salah satu pemilik franchise yang tengah berjualan di Jakarta Street Food Festival La Piazza, Kelapa Gading, Jefri Suyanto mengatakan, warna hitam legam pada kulit kebab berasal dari kluwek. Bahan yang juga digunakan untuk memberikan warna hitam pada masakan khas Jawa Timur, rawon.
Soal rasa, jangan ditanya lagi. Berkat kluwek yang digunakan, bukan hanya kulitnya menjadi lebih empuk, tapi juga memiliki rasa yang lebih gurih. Sehingga saat dipadukan dengan daging iris yang memang sengaja dibuat manis, rasa kebabnya akan membuat siapapun ketagihan.
"Bahan dasarnya sama seperti tortilla. Untuk rasa, jadi lebih gurih dan teksturnya sedikit lebih lembut," kata Jefri kepada VIVA di La Piazza, Jakarta Utara, belum lama ini.
Soal pilihan isiannya, sama seperti kebab pada umumnya. Seperti daging dan sayur, daging dan keju juga telur. Kulit tortilla ini juga bisa dibuat garing dengan rasa yang tak kalah enak.
Bila tidak menyukai kulit kebab berwarna hitam, namun penasaran dengan rasa kebab dari Black Kebab, tetap bisa mencoba kebab dengan kulit tortilla dengan warna putih kecokelatan.
Untuk mencicip Black Kebab cukup murah, karena dibanderol dengan harga mulai dari Rp20 ribu untuk mini black beef, dan mini black champiom chicken dengan harga Rp28 ribu. Sedangkan untuk varian original dijual mulai Rp18 ribu.
Jakarta Street Food Festival digelar di La Piazza, Summarecon Kelapa Gading, Jakarta Utara, mulai 29 Oktober 2017 sampai 19 November 2017.