Cerita Unik di Balik Nama Warung Mie Pak Tomie Nganjuk
- VIVA.co.id/ Nur Faishal/ Surabaya
VIVA – Warung itu berdiri di pojok Bunderan Jalan Gatot Subroto Nganjuk Kota, Jawa Timur. Terbuat dari kayu tua, warung dengan menu utama mie itu tak kalah ramai dari warung-warung mie lain di dekatnya. Warung sederhana itu bernama Warung Mie Pak Tomie.
Warung Mie Pak Tomie sudah dikenal bagi pengendara yang biasa bepergian Surabaya-Yogyakarta. Maklum, warung tersebut sudah berdiri sejak tahun 1980. Selain sudah lama, Mie Pak Tomie juga ramai pengunjung karena kelezatannya.
Warung Mie Pak Tomie berada persis di jalur nasional Surabaya-Yogyakarta, tepatnya di Jalan Gatot Subroto Kabupaten Nganjuk. Dinding warung terbuat dari kayu, khas bangunan lama. Di bagian depan, rombong tempat memasak berada.
Di bagian depan atap, papan bertulisan 'Warung Mie Pak Tomie 1, Sejak 1980' terpampang. Di dinding bagian dalam, sebuah foto seorang pria dan perempuan dengan busana tahun 1980-an tertempel.
"Itu foto pendiri Warung Pak Tomie," kata sang koki, Ali Mustofa, kepada VIVA.co.id saat mampir di warung tersebut pada Sabtu malam, 21 Oktober 2017.
Ali bercerita, banyak orang salah duga dengan warung tempatnya bekerja, dikira didirikan oleh orang bernama Tomi. "Nama aslinya Suyoto, istrinya Kusmi. Panggilannya Pak To. Karena bakul mie, lama-lama dipanggil Pak Tomie," ujarnya.
Sejak awal sampai sekarang, Warung Pak Tomie tetap di Jalan Gatot Subroto. Satu lagi cabang didirikan yakni di Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk. "Di daerah lain enggak ada cabangnya. Cuma di Nganjuk," tandas Ali.
Suyoto dan istrinya, Kusmi, masih hidup tetapi pengelolaan warung diserahkan kepada anak dan keponakan-keponakannya. "Yang ngurus sekarang keponokan-keponakannya. Saya juga keponakannya. Istilahnya, kami ini generasi kedua," kata Ali.
Menu utama Warung Mie Pak Tomie adalah mie. Dua pilihan ditawarkan, yakni mie godok atau mie kuah, dan mie goreng. Dua menu lainnya ialah nasi goreng dan krengsengan. Untuk mie godok, bisa dibilang nilainya 9, setidaknya menurut lidah VIVA.co.id. Maknyus.
Selain rasa dan tampilan warungnya, satu hal lagi yang membedakan Warung Mie Pak Tomie dengan lainnya, yakni pada cara memasak nasi goreng. Nasi goreng di warung ini digoreng dengan wajan besar yang dipanasi bara arang kayu.
Aromanya berbeda dengan nasi goreng yang digoreng dengan pemanas api gas elpiji. "Beda memang aromanya digoreng pakai arang dengan nasi goreng pada umumnya yang digoreng pakai elpiji," kata seorang teman yang memesan nasi goreng.