Cafe Apung, Sensasi Bersantai di Tepian Sungai Krueng Aceh
- VIVA.co.id/Dani Randi
VIVA.co.id – Para pencinta kopi, kini akan merasakan nikmatnya menyeruput kopi dan minuman lainnya di Cafe Apung Sanggamara yang terletak di sungai Krueng Aceh, tepatnya di samping Makodam IM, di pusat kota Banda Aceh.
Kafe yang terbilang baru di Aceh ini dibalut menyerupai rumah adat Aceh dan dilengkapi fasilitas yang lengkap, seperti toilet, TV LED dan berbagai fasilitas lainnya. Kafe ini juga akan menyusuri sungai dengan bantuan mesin penggerak. Jadi kafe terapung ini tidak hanya diam di tempat.
Pengunjung juga akan disuguhi pemandangan berupa Masjid Raya Baiturrahman dan bangunan lainnya yang berada di sepanjang sungai Krueng Aceh.
Salah seorang perwira Bekangdam IM, Kapten CBA Gustav Sangaji, mengatakan, ide pertama kafe ini berawal dari Panglima Kodam Iskandar Muda (Pangdam IM) Mayjen TNI Moch Fachruddin yang ingin membuat gagasan untuk pembuatan kafe ini.
“Menurut Panglima, kafe ini akan diperuntukkan bagi masyarakat yang berkenan untuk ngopi, santai bareng, bisa untuk bergabung,” katanya pada saat ditemui VIVA.co.id di Cafe Apung Sanggamara.
Ia menyebutkan kafe ini juga untuk menyatukan khazanah Aceh, yaitu Aceh terkenal dengan perairannya dan hasil buminya yaitu kopi.
Pembuatan kafe apung ini, kata dia, memakan waktu sekitar satu bulan. Dengan bahan kayu meranti dan sekitar 28 tong kosong sebagai penopang agar kafe tersebut terapung.
Lanjutnya, kafe ini bisa mengangkut sekitar 30 orang di dalamnya. Pihaknya akan mengembangkan kafe terapung ini dengan menggandeng Dinas Pariwisata Aceh dan Banda Aceh untuk menarik wisatawan.
Tak menutup kemungkinan, kafe terapung yang baru pertama kali di Aceh ini bakal dilirik para wisatawan dan para pencinta kuliner di Aceh. Namun, pengunjung harus bersabar, menu yang ditawarkan saat ini hanya kopi dan makanan ringan.
“Untuk pertama ini, kita cuma menyediakan kopi sanger, teh tarik dan kopi lainnya. Mungkin ke depannya akan kami tambah dengan makanan seperti mi caluk, martabak dan makanan khas Aceh lainnya,” katanya. (one)