Sensasi Mie Level, Tak Kuat Pedas Bayar 5 Kali Lipat
- VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA.co.id – Sebuah warung mi ayam dan bakso di Kota Semarang, Jawa Tengah memiliki konsep yang terbilang unik dan nyeleneh. Warung berkonsep kuliner pedas yang dikenal dengan mi yang memiliki beberapa tingkat kepedasan ini memberikan tantangan bayar hingga lima kali lipat bagi pembeli.
Mie Level Mas No namanya. Penerapan sanksi kepada pembeli membuat warung di Jalan Parang Kembang Raya 1 Tlogosari ini selalu ramai dikunjungi. Para pembeli penasaran dengan tingkat kepedasan olahan mi ayam dan bakso yang disajikan.
Sensasi super pedas yang ditawarkan warung Mie Level benar-benar gila. Tersedia level 1 hingga tak terhingga. Semakin tinggi angka level, maka semakin ‘jahat’ kepedasan sambal di warung tersebut. Bahkan rekornya ada pembeli yang memesan tingkat kepedasan level 250.
Pada level sedang, pembeli yang tidak kuat menghabiskan mi pesanannya dikenai sanksi membayar dua kali lipat. Ada pula pembeli yang memesan di atas level 50, tapi tidak mampu menghabiskan mi yang dipesan, maka sanksinya harus membayar hingga lima kali lipat.
Koordinator Mie Level Cabang Tlogosari, Yuli Kurnia mengaku, sudah menjadi aturan di warungnya bahwa pembeli harus menghabiskan mi dengan tingkat kepedasan yang dipesan. Sebagai informasi, harga satu porsi mi di semua level hanya Rp10 ribu.
"Itu konsep yang kami terapkan. Jika tidak dihabiskan, harus membayar dua kali lipat. Jika memesan level 50 dan tidak dihabiskan, harus membayar lima kali lipat," kata Yuli di Tlogosari, Jumat, 29 September 2017.
                                        (VIVA.co.id/Dwi Royanto)
Menurut dia, sejauh ini rata-rata pembeli memesan antara level 1 hingga level 25. Namun, tak jarang juga ada pembeli yang tertantang memesan hingga level tinggi. Sementara rekor tertinggi pemesan Mie Level ada yang hingga 250 dan mampu dihabiskan.
"Meski kami menawarkan tingkat kepedasan. Tapi kami jamin rasa mi yang kami sajikan tetap nendang dan khas," ujar dia.
Lebih jauh Yuli mengaku, konsep yang ditawarkan memang ditujukan untuk melihat potensi kesukaan orang terhadap cita rasa mi, di mana sebagian besar orang menyukai makanan pedas, terutama mi ayam goreng.
"Tingkat kepedasan disesuaikan dengan permintaan pelanggan. Apabila tidak menyukai rasa pedas cukup dengan memilih level paling rendah. Daripada membayar berlipat-lipat," ucap Yuli.
Sebelum pembeli memesan, staf selalu menyarankan agar pembeli memilih level kepedasan yang sesuai dengan kemampuan. Jangan sampai malah membahayakan kesehatan tubuh.
"Maka sebaiknya pesan di level kepedasan yang masih wajar dan sesuai kemampuan," katanya.
Sejak dibuka empat tahun silam, warung mi di kawasan Tlogosari itu selalu ramai. Rata-rata pembeli adalah mahasiswa dan pelajar. Sebab, kawasan itu letaknya berdekatan dengan sekolah maupun kost-kostan mahasiswa.
Bagi Yuli, antusiasme pembeli di warungnya cukup baik. Bahkan Mie Level telah dibuka di tempat seperti Tembalang, Pakunden, Banaran, Ungaran dan Tlogosari. Warungnya pun buka setiap hari mulai pukul 10.00 WIB hingga 21.00 WIB.
Berani mencicipi?