Menguak Asal Muasal Martabak di Indonesia
- Vivanews/ Tri Saputro
VIVA.co.id – Martabak menjadi panganan yang tak asing di lidah masyarakat Indonesia. Entah asin atau manis, keduanya sama-sama disenangi. Martabak pun tak sulit ditemukan, dari kota hingga ke daerah pun Anda masih bisa temukan dengan harga yang relatif murah.
Tapi sudahkah Anda tahu asal muasal martabak? Dirangkum VIVA.co.id dari berbagai sumber, ternyata ada perbedaan sejarah antara martabak manis dan asin.
Martabak manis asli dari Indonesia, tepatnya daerah Bangka Belitung. Martabak yang dulunya disebut Hok Lo Pan diciptakan oleh orang Hakka (Khek) Bangka sekitar akhir abad ke-19. Arti Hok Lo Pan sendiri adalah kue orang Hok Lo.
Awalnya martabak ini hanya diberi taburan gula pasir dan wijen. Namun, seiring berjalannya waktu, taburan martabak semakin beragam seperti keju, kacang, cokelat, Kit Kat, green tea hingga Toblerone.
Untuk martabak asin, asalnya bukan dari Tanah Air, melainkan India. Diceritakan bahwa pada 1930-an, seorang pemuda asal Tegal, Jawa Tengah, Ahmad bin Abdul Karim bertemu dengan pedagang India yang pandai memasak bernama Abdullah Hasan al-Malibary.
Abdullah kemudian diajak oleh Ahmad ke kampung halamannya dan dikenalkan pada saudara perempuannya dan berujung dengan pernikahan.
Tinggal di Indonesia, Abdullah yang pandai memasak membuat panganan yang terbuat dari terigu yaitu martabak. Agar dapat menyesuaikan dengan selera orang Jawa ia menambahkan sayuran dan bahan lain dalam martabak. (ren)