Kemebul BBQ, Ayam Asap Nge-hits Semarang Wajib Coba
- VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA.co.id – Makanan hasil olahan daging ayam memang banyak digemari. Namun, bagi Anda yang bosan dengan masakan ayam yang itu-itu saja, seperti digoreng maupun dipanggang, olahan daging ayam yang satu ini patut dicoba.
Namanya Kemebul BBQ. Kuliner olahan daging ayam ini sedang nge-hits di Kota Semarang. Bukan karena jenis ayam yang dipilih, namun cara memasak hingga penyajiannya yang sangat lain daripada yang lain.
Meski sekilas nampak seperti dibakar namun ayam ini dimasak dengan cara diasap.
Kuliner unik ini pertama kali diperkenalkan oleh tiga pemuda asli Semarang, yakni Koko, Azka dan Albert, warga yang tinggal di Jalan Sapta Prasetya, Pedurungan, Semarang. Warung Kemebul BBQ dibuka sejak setahun lalu, tapi hanya melayani pre-order.
Koko mengaku, untuk memasak ayam asap khas Kemebul memang harus ekstra kerja keras. Selain butuh waktu lama, ayam asap khas warung Kemebul juga disajikan dengan memperhatikan pakem-pakem tertentu.
"Ide kami muncul tahun 2016 lalu. Jadi Kemebul BBQ ini, kita lebih pada konsep jalanan. Namun rasanya tak kalah dari masakan restoran, " kata Koko kepada VIVA co.id, Kamis, 7 September 2017.
Oven Pengasap Rakitan Sendiri
Memilih konsep jalanan, alat pengasapan yang digunakan pun unik. Kalau di restoran mewah biasanya memakai oven pabrikan, tapi Koko menggunakan oven hasil modifikasi sendiri. Bahannya menggunakan dua buah tong yang dirakit sedemikian rupa.
Pada oven rakitan ini juga dipasang sebuah termometer untuk mengontrol suhu.
Satu tong besar digunakan untuk tempat pengasapan serta tong lainnya untuk sumber api. Satu oven tong tersebut mampu mengasapi 50 potong paha ayam seberat enam kilogram. Proses pembakaran yang dilakukan untuk mendapatkan asap pun tidak memakai listrik, namun kayu bakar.
Untuk sekali memasak ayam di atas alat pengasapan, dibutuhkan waktu hingga empat jam lamanya dengan suhu antara 150-175 derajat Celsius. Sebelum diasap, daging ayam lebih dulu direndam dengan bumbu tabur rempah-rempah. Pilihan daging pun khusus hanya paha atas dan bawah.
(VIVA.co.id/Dwi Royanto)
"Kayu bakarnya juga harus khusus. Kita pakai kayu buah, seperti pohon mangga dan matoa. Kalau pakai kayu buah, hasil pengasapannya bikin ayam enggak menyengat serta aromanya enak," ujar dia.
Setelah ayam benar-benar matang, barulah ayam asap ini disajikan. Penyajian pun khusus agar Ayam Kemebul BBQ ini juicy.
"Kita enggak pakai nasi. Bumbunya mushroom sauce atau saus barbekyu dengan sajian mashed potatos dan coleslaw. Sajian ini sengaja kita adopsi dari resep Cajun, wilayah di negara bagian Amerika," tambah Azka, salah satu penyaji.
Untuk satu porsi Ayam Kemebul BBQ dijual dengan harga Rp30 ribu plus air mineral. Meski tak membuka lapak jualan, Azka mengaku pesanan untuk Kemebul BBQ saban harinya selalu ramai. Bahkan mereka sempat kerepotan mengingat keterbatasan kapasitas oven yang dipakai dan lamanya waktu memasak yang dibutuhkan.
"Biasanya kan buka pesanan dulu. Kita enggak buka warung karena masaknya lama. Jadi hanya iklan dan terima pesanan via online," kata dia.