Suguhan Tradisi dan Kuliner Lezat di Kampung Arab Palembang
- VIVA.co.id/Diza Liane Sahputri
VIVA.co.id – Salah satu fokus pemerintah provinsi Palembang, Sumatera Selatan adalah menata beberapa perkampungan untuk menarik wisatawan. Kampung Al Munawar, atau disebut juga Kampung Arab kini sudah mulai tertata rapi dan dijadikan destinasi wisata religi di Palembang.
Kampung Al Munawar, atau Kampung Arab terletak berdampingan dengan Sungai Musi. Tradisi Arab yang kuat di sini, membuat Kampung Arab sangat tepat disebut sebagai destinasi wisata religi.
Tidak hanya itu, keturunan masyarakat di sini juga masih satu garis keluarga dari orang Arab asli, yakni Habib Abdurrahman Al Munawar. Awal mulanya, sekitar 300 tahun lalu, sang habib menjelajah Yaman untuk berdagang hingga sampai di Palembang.
Kampung ini sendiri memiliki 64 kepala keluarga dengan satu rumah berisi empat sampai lima kepala keluarga. Kini, mereka semua sudah mencapai keturunan kedelapan sejak menetapnya sang habib di tempat tersebut.
Rumah-rumah tua berumur 200 tahun ke atas bisa Anda temui di sini. Bentuk bangunannya juga cukup unik dan memiliki warna yang cerah. Selain itu, ada salah satu rumah bernama rumah batu, yang menampilkan marmer dan tegel khas Belanda.
"Kita di sini punya rumah wisata yaitu rumah gudang atau tinggi, rumah kaca, musala, rumah kembar laut, rumah kembar darat, madrasah, rumah batu, rumah kapiten Arab dan rumah indis," ujar pemandu wisata lokal kampung arab, Ale Shihab kepada VIVA.co.id, Kamis 24 Agustus 2017.
Keunikan lainnya, pengunjung bisa mencicipi kuliner khas kampung Arab dengan memesan menu makan siang di tempat tersebut. Namun, pemesanan harus dilakukan sejak dua hari sebelumnya.
Semua menu makanan bisa dikonsumsi untuk 10 hingga 30 orang dengan kisaran harga Rp800 ribu hingga Rp1 juta. Biasanya, pelancong disuguhkan makanan di dalam rumah kembar laut dengan alunan musik khas Arab yang dinyanyikan secara langsung.
"Kami menyajikan menu makan siang berupa nasi mandi, kari ayam, gulai kambing, salad sayur bumbu kacang, dan sambal setan," kata Ale menjelaskan.
Menurutnya, nasi mandi merupakan nasi khas India yang diolah menggunakan susu rendah lemak. Kemudian, gulai kambingnya yang begitu menggoda ternyata tidak diolah dengan santan melainkan dengan kelapa sangrai.
Sambal setannya sendiri terasa begitu pedas dengan bumbunya yang khas. Olahannya terdiri dari cabai rawit hijau panjang serta jeruk limau. Tidak lupa, ditutup dengan kopi robusta khas Palembang untuk menetralisir makanan di dalam tubuh.
Untuk masuk ke dalam Kampung Arab, Anda hanya perlu merogoh kocek Rp3 ribu saja dan sudah bisa menikmati keindahan dan tradisi khas Arab. Biasanya, di hari kerja, pengunjung bisa mencapai 100 orang dan di akhir pekan mencapai 300-500 orang. Sedangkan hari Jumat tidak diperbolehkan masuk karena masyarakatnya sedang berkumpul menikmati hari libur.
Jadi, kini Anda tidak perlu jauh-jauh lagi ke Arab untuk merasakan kentalnya tradisi khas Timur Tengah. Di sini Anda bisa merasakan tradisi tersebut dengan suguhan pemandangan rumah-rumah yang unik serta latar belakang pemandangan Sungai Musi.