Kuliner Tradisional Indonesia Kian Diminati Kaum Milenial
- Istimewa
VIVA.co.id – Makanan khas tradisional Indonesia kian hari makin diminati. Bukan hanya oleh para orangtua, bahkan generasi milenial yang berusia antara 25-40 tahun pun juga mulai mencintai makanan yang menjadi ciri khas budaya Indonesia ini.
Terbukti dalam beberapa event kuliner tradisional belakangan, selalu ramai dipenuhi oleh anak muda. Seperti pada Kampoeng Legenda yang telah diadakan pada 9 hingga 20 Agustus 2017 di Mall Ciputra, Jakarta Barat. Sedikitnya, ada 12 ribu pengunjung per hari, belum lagi di akhir pekan yang mencapai 20 ribu pengunjung.
"Banyak anak muda dengan usia pekerja dan juga orangtua, rata-rata di usia 25-40 tahun," ujar Culinary Event Consultant JIISCOOMM, Febriyanto Rachmat selaku penyelenggara, dalam keterangan yang diterima VIVA.co.id, Senin, 21 Agustus 2017.
Febri menilai, hal ini karena keunikan dari makanan khas tradisional Indonesia sendiri yang tidak ditemui di makanan-makanan modern cepat saji.
Dia menambahkan bahwa saat ini makanan Indonesia terus bersaing dan bertahan di tengah maraknya makanan dari luar negeri yang juga tak kalah disukai anak muda.
"Misalnya makanan dari Thailand yang masuk dan menjadi tren di anak-anak muda. Kenapa kok mereka bisa eksis ke Indonesia, kenapa kita tidak bisa? Padahal hampir semua daerah di Indonesia punya makanan khas mulai dari Minahasa, Sunda, Padang, lalu seperti Kupat Tahu Magelang dan lainnya," ucapnya.
Dia juga mengatakan, bahwa festival kuliner tradisional juga merupakan upaya melestarikan dan mempromosikan kuliner khas Indonesia sampai ke mancanegara.
"Selain itu juga agar bisa menjadi sumber inspirasi baru bagi pengusaha pengusaha kuliner. Sebab, kuliner adalah ciri budaya kita," kata Febri.
Sebagai informasi, Kampoeng Legenda sendiri menghadirkan 90 stan makanan khas tradisional, dengan 19 di antaranya merupakan hidangan soto dari berbagai daerah di Indonesia.