Nganggung Seribu Dulang, Tradisi Makan Bersama di Bangka

Nganggung Seribu Dulang, tradisi makan bersama di Bangka.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Adinda Permatasari

VIVA.co.id – Gotong royong dan kebersamaan menjadi tradisi nenek moyang Indonesia yang terus bertahan hingga sekarang. Bentuknya pun bermacam-macam dan khusus di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, ada yang disebut dengan tradisi Nganggung Seribu Dulang.

Temukan Sejumlah Kejanggalan, Pasangan Erzaldi-Yuri Siap Gugat Hasil Pilkada Babel ke MK

Nganggung Seribu Dulang merupakan tradisi makan bersama masyarakat lokal di sana yang sudah diadakan sejak zaman dahulu.

"Makan bersama ini untuk saling mendekatkan batin satu sama lain, mendekatkan seluruh Kabupaten Belitung dan Bangka," ujar Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Abdul Fatah, usai santap Seribu Dulang di Toboali, Bangka Selatan, Minggu, 30 Juli 2017.

Keberadaan Smelter Bisa Tekan Penyelundup Timah dan Topang Ekonomi Babel

Fatah menambahkan, tradisi ini merupakan budaya yang harus diteruskan oleh masyarakat Bangka dan Belitung. Bukan dalam hal makanan yang harus luar biasa, namun bagaimana tradisi ini bisa membangun forum untuk masyarakat saling berinteraksi.

Momen makan bersama, menurut Fatah, bisa dijadikan sebagai sarana penyampaian aspirasi masyarakat. Bagi para pemimpin, momen kebersamaan ini bisa menjadi cara mendapatkan inspirasi bagaimana memberdayakan dan membangun masyarakat.

Kasus Korupsi Timah, Saksi Ahli: Kerugian Negara Belum Jelas tapi Ekonomi Babel Sudah Hancur

"Dari gotong royong dan keputusan bersama, masyarakat bisa merasakan dan menilai apakah penyelenggaraan pemerintah memberikan manfaat pada mereka," imbuhnya.

Nganggung Seribu Dulang biasanya digelar di tempat terbuka, di mana seluruh warga bisa ikut menyantap menu khas daerah mereka bersama-sama. Umumnya, menu yang disajikan adalah makanan yang menjadi andalan di kota itu.

Misalnya di Pulau Bangka, ada sayur jantung pisang yang bisa mengenyangkan perut. Ada pula daun singkong dan kenikir yang dikombinasikan menjadi sayur dengan rasa berbeda.

"Ikan harus ada karena merupakan penghasilan dari Bangka Belitung sebagai provinsi kepulauan," kata Fatah.

Istimewa

Eks Kadis ESDM Bangka Belitung Divonis 4 Tahun Penjara di Kasus Korupsi Timah Rp 300 Triliun

Mantan Kadis ESDM Provinsi Bangka Belitung, periode 2021-2024, Amir Syahbana, divonis majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta selama 4 tahun penjara Kasus korupsi timah.

img_title
VIVA.co.id
11 Desember 2024