Produk Aqua dengan Tutup Bermasalah Bisa Ditukar
- Istimewa
VIVA.co.id – PT Tirta Investama selaku produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) merek Aqua telah mengadakan mendalam terkait beredarnya video tentang tutup kemasan botol air minum yang tidak memenuhi standar, di mana kemasan mudah terbuka pada bagian atasnya.
Lewat penelurusan tersebut, ditemukan sejumlah tutup botol Aqua berukuran 330 mililiter pada produksi batch tertentu, rentan retak atau pecah ketika tutup botol dibuka atau diupayakan dibuka melalui tepian tutup botol.
Perusahaan akhirnya memutuskan untuk mengumpulkan produk Aqua berukuran 330 mililiter dengan nomor batch tertentu yang tutup botolnya tidak standar.
"Kami telah menugaskan tim khusus untuk berkoordinasi dengan mitra ritel dan distributor demi memastikan bahwa produk 330 mililitwe terbatas tersebut dikumpulkan dari pasaran. Sebagian besar produk dengan tutup tidak standar tersebut telah diidentifikasi dan dikumpulkan. Kami juga bekerja sama dengan pihak-pihak yang berwenang selama penelusuran dilakukan," demikian pernyataan resmi dari perusahaan yang diterima VIVA.co.id, Jumat, 28 Juli 2017.
Perusahaan pun mengatakan bahwa bagi konsumen yang menemukan produk botol Aqua 330 mililiter dengan kondisi tutup tidak memenuhi standar tersebut dapat menukarkan produknya ke tempat pembelian semula, tanpa tambahan biaya.
Mereka juga meyakinkan masyarakat bahwa produk Aqua lainnya dengan tutup botol standar tetap aman dikonsumsi karena telah melalui proses produksi yang ketat dan higienis mulai dari sumber air, proses produksi, hingga distribusi.
Air minum mineral dalam kemasan standar yang diproduksi oleh Aqua sendiri dikatakan telah melewati penelitian uji laboratorium dan sudah memenuhi syarat ketentuan Standard Nasional Indonesia (SNI).
"Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan menghubungi layanan AQUA Menyapa (bebas pulsa) di nomor 0-800-15-88888," tulis pernyataan itu.
AQUA Gandeng DMI Dorong Kesejahteraan Umat di Indonesia
AQUA menggandeng Dewan Masjid Indonesia (DMI) untuk mewujudkan pengembangan ekonomi sosial yang startegi. Kolaborasi sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
