Studi : Perbaikan Pola Makan Bisa Perpanjang Usia

Makanan sehat.
Sumber :
  • http://daradaeng.com/10-cara-memilih-menu-makanan-sehat.html

VIVA.co.id – Sebuah penelitian di Amerika Serikat, yang dipublikasikan pada Rabu 12 Juli 2017, mengungkapkan bahwa banyak orang sulit untuk makan dengan pola yang baik sepanjang waktu. Namun, nyatanya dengan memilih pola makan teratu,r justru secara signifikan meningkatkan peluang hidup seseorang lebih lama.

Tips Atasi Wajah Asimetris Tanpa Operasi, Wajah Jadi Lebih Simetris!

Dikutip dari Asia One, Sabtu 15 Juli 2017, berdasarkan laporan di New England Journal of Medicine menunjukkan, baiknya memperbaiki kualitas tubuh lebih ideal tanpa diet. Karena, hal ini paling tidak bisa menurunkan kadar kardiovaskular kematian pada seseorang.

Penelitian yang dilakukan Harvard University ini melibatkan hampir 74 ribu orang, guna melacak perubahan pola makan dan mencatat kebiasaan makan mereka setiap empat tahun.

Waspada! Gaya Hidup Sehari-hari Anda Bisa Jadi Pemicu Stroke di Usia Muda!

Selama penelitian ditemukan, mereka yang makan dengan pola makan teratur lebih baik daripada mereka yang tak teratur. Ditambah, dengan mengkonsumsi lebih banyak biji-bijian, buah-buahan, sayuran, dan ikan.

"Hasil kami menyoroti manfaat kesehatan jangka panjang untuk meningkatkan kualitas makanan dengan penekanan pada pola makanan secara keseluruhan dan bukan pada makanan, atau nutrisi individual," kata Profesor dan Ketua Harvard Chan School Department Nutrition Frank Hu, seperti dikutip Asia One.

Dokter Tirta Sebut Makan Setelah Jam 7 Malam Tak Bikin Gemuk, Tapi......

Menurutnya, pola makan yang sehat dapat diadopsi sesuai dengan selera makanan dan budaya individu. Kondisi kesehatan dalam hal ini pun, turut menjadi pertimbangan. "Capai dengan menukar hanya satu porsi daging merah, atau olahan, untuk satu porsi kacang, atau kacang polong setiap hari," ujarnya. (asp)

Ilustrasi kolesterol .

Sudah Jaga Pola Makan, Kok Tekanan Darah dan Kolesterol Masih Tinggi? Ini Sebabnya!

Sering kali ngemil dianggap sepele, padahal banyak camilan yang kaya lemak jenuh dan tinggi garam yang bisa memicu kolesterol dan hipertensi.

img_title
VIVA.co.id
31 Oktober 2024