Jangan Sering-sering Minum Bubble Drink, Ini Efeknya
VIVA.co.id – Teh atau minuman dengan bola-bola jelly hitam kenyal atau kerap disebut bubble atau boba memang telah lama populer di seluruh dunia. Di Indonesia, Anda bahkan dapat menemui minuman ini dengan mudah di mana saja, baik buatan lokal maupun internasional.
Tak sedikit yang ketagihan menyeruput teh dan mengunyah bubble-nya. Padahal konsumsi berlebihan minuman ini tidak baik untuk kesehatan dan efek buruknya ternyata sama dengan mengonsumsi permen.
Dilansir laman Next Shark, Asian and Pacific Obesity Prevention Alliance (APIOPA) menyebutkan bahwa konsumsi berlebihan minuman bubble dapat memicu timbulnya risiko obesitas dan diabetes karena kandungan gulanya setara dengan minuman bersoda.
Disebutkan pula bahwa 28 gram minuman bubble mengandung sekitar 90 gram gula, 7 gram lemak dan 490 kalori. Beberapa minuman teh bubble dengan varian rasa mengandung pemanis yang artinya memiliki kandungan gula lebih tinggi ketimbang teh bubble biasa.
"Anda tentu tidak ingin gula sebanyak itu ada di dalam tubuhmu setiap hari. Hal itu memberikan dampak yang bermacam-macam pada kesehatan," ujar Scott Chan, program manajer APIOPA.
Tak hanya itu, bola-bola jelly atau bubble juga tidak mengandung nutrisi berarti bagi tubuh. Pada dasarnya bubble ini hanya mengandung karbohidrat, tidak kaya vitamin dan tidak berserat.
Jika masih ingin mengonsumsi bubble tea, barangkali Anda dapat memesan ukuran yang lebih kecil dengan pengurangan kadar gula di dalamnya.