Ternyata Cairan Merah pada Daging Steik Bukanlah Darah

Steak setengah matang.
Sumber :
  • Pixabay/TheAndrasBarta

VIVA.co.id – Kehadiran steik memang sudah menjamur di Indonesia. Hidangan ini selalu disajikan dengan tingkat kematangan berbeda-beda sesuai selera.

Rahasia di Balik Kelezatan Steak Daging Sapi dari Australia

Namun, saat menikmati steik, kerap kali kita menemukan cairan berwarna merah yang ada di dalam daging. Tidak sedikit yang mengira bawah cairan tersebut adalah darah. Namun, salah besar, cairan merah tersebut bukanlah darah melainkan, myoglobin atau protein yang terdapat dalam daging.

Dilansir daril laman Food Beast, myoglobin mengandung zat besi dan inilah yang membuat daging berwarna merah.

Rekomendasi Tempat Makan Steak Asyik di Blok M

Dijelaskan pula bahwa saat didistribusikan kepada penjual, biasanya daging diantar dalam keadaan beku agar kualitasnya tidak berubah selama perjalanan.

Perlu diketahui bahwa kebanyakan daging mengandung lima persen lemak, karbohidrat dan mineral, 25 persen protein dan 75 persen air. Ketika daging dibekukan, partikel air berubah menjadi kristal es.

Kenapa Sih Wagyu Harganya Mahal?

Kehadiran kristal tersebut, membuat sel daging pecah dan ikut menyeret sel itu saat meleleh sehingga tercipta cairan merah yang keluar dari dalam daging.

Selain hal di atas, yang dapat memicu keluarnya myoglobin dari daging adalah proses pemberian garam pada daging. Biasanya proses ini diperlukan agar daging tidak kering dan lebih juicy.

Jadi jangan khawatir untuk mengonsumsi steik dengan cairan merah di dalamnya. Anda tahu bahwa itu bukanlah darah dan aman untuk dikonsumsi.

Ilustrasi daging kambing.

Makan Steak Bisa Lecut Gairah Bercinta

Kaya protein yang memicu pembentukan hormon.

img_title
VIVA.co.id
30 Januari 2019