Dimasak di Tungku Khusus, Bubur India Ini Tiada Tiruannya

Bubur India, hidangan khusus menu berbuka puasa, yang hanya ada setiap Ramadan dan ekslusif di Masjid Pekojan, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id - Bubur India. Bagi warga Semarang di Jawa Tengah, kuliner itu ibarat sudah tertanam di ingatan mereka. Rasanya yang khas dan tiada tiruannya. Hanya dapat ditemui setiap Ramadan, tidak pada waktu-waktu lain.

Demo Tolak Survei Masjid di Sambhal India Berujung Bentrok dengan Polisi, 5 Orang Tewas

Satu lagi yang membikin bubur kaya rempah-rempah itu adalah tempat untuk mendapatkannya, yaitu hanya ada di Masjid Pekojan. Letaknya di Kampung Pekojan, Semarang Tengah, Kota Semarang. Nama Masjid Pekojan (dan Kampung Pekojan) diyakini berasal dari kata Koja, sebuah kota di perbatasan India dengan Pakistan.

Bubur itu juga dimasak dengan bumbu dan rempah-rempah khusus. Diramu oleh juru masak bukan sembarang orang, melainkan orang yang turun-temurun menjaga tradisi memasak bubur itu.

Geger Pria India Tiba-tiba Hidup Lagi saat Akan Dikremasi, 3 Dokter Diskors

Hanya ada satu tungku khusus di Masjid Pekojan yang dipakai untuk memasaknya. Tungku itu untuk menjaga keaslian rasa bubur India tanpa bau minyak dari kompor gas.

Hikayat bubur India sebenarnya berawal saat kedatangan warga India yang berdagang ke Semarang, hingga akhirnya memutuskan tinggal dan menetap di sana. Hal itu melatarbelakangi kampung Pekojan, yakni kampung muslim di tengah Kota Semarang.

CUV e: dan ICON e: Kalah, Motor Listrik Baru Honda di India Bisa Tempuh 100 Km

"Orang India awalnya buka di sini, dia bawa resep dan bahan makanan sendiri. Mulailah dia masak bubur India itu. Nah, lama-kelamaan resepnya turun-temurun," kata Ahmad Ali, satu di antara tiga juru masak bubur India di Masjid Pekojan, saat ditemui VIVA.co.id pada Rabu, 31 Mei 2017.

Ali dan dua rekannya, Ahmad Thohir dan Pasrin, paling sibuk setiap Ramadan. Soalnya merekalah yang bertanggung jawab menyiapkan sedikitnya 300 mangkok bubur India sebagai hidangan gratis berbuka puasa di Masjid Pekojan.

Ali sebagai generasi keempat juru masak bubur India tak merahasiakan resep dan bahan-bahan bakunya. Dia menyebutkan bahwa bubur itu sebenarnya seperti bubur pada umumnya, tetapi keistimewaannya ialah paduan daging cincang, labu, telur serta kuah santan.

Dalam pembuatan bubur, digunakan berbagai bumbu seperti beras, jahe, daun salam, onclang, daun pandan, bawang bombay, campuran kayu manis, cengkih, dan garam.

Hampir semua orang, kata Ali, bisa memasak bubur semacam itu. Lagi pula, bahan-bahannya mudah didapat. Tapi perihal cita rasa, itu urusan lain lagi. Soalnya bubur India di Masjid Pekojan hanya dimasak olah juru masak khusus yang keahliannya hasil ilmu turun-temurun dan latihan berulang-ulang.

Waktu memasaknya pun, ujar Ali, tidak sebentar, bisa memakan waktu sampai tiga jam. Dia dan dua rekannya biasanya memulai memasak pukul 13.00 WIB dan selesai pukul 16.00 WIB. Nah, bubur India siap dihidangkan pas pukul 17.00 WIB, menjelang waktu berbuka puasa.

Biasanya, sajian bubur India dilengkapi buah semangka dan kurma di sisinya. Warga yang ingin berbuka puasa di Masjid Pekojan bisa menikmatinya secara gratis bubur lintas zaman khas Semarang itu. (Baca: Masjid Pekojan dan Kisah Kampung India di Semarang)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya