Ingin Kurangi Asupan Makanan Cepat Saji? Jangan Begadang
- VIVA.co.id/Dody Handoko
VIVA.co.id – Menyantap makanan yang tidak sehat ketika Anda sedang bekerja sif malam atau belajar hingga tengah malam, memang menjadi hal yang tidak dapat dihindari. Hanya tinggal menelepon restoran cepat saji, piza, ayam, burger dan kentang goreng akan langsung diantar ke kantor atau rumah Anda.
Keesokan harinya, ketika Anda kembali beraktivitas di siang hari, Anda masih mengalami hype gula atau lemak. Tentu saja, Anda tak bisa menolak camilan-camilan seperti keripik kentang dan donat.
Ya, ketika sedang merasa lelah, buah-buahan dan kacang-kacangan memang tidak begitu menarik dibandingkan camilan seperti es krim, kue-kue dan teman-temannya.
Lalu, mengapa Anda menjadi lebih berisiko mengonsumsi makanan tidak sehat ketika sedang begadang atau sehabis begadang?
Para peneliti di Feinberg School of Medicine di Northwestern University di Chicago, Amerika Serikat telah menemukan bahwa kurang tidur secara khusus meningkatkan aktivitas otak dalam mencium aroma makanan.
Dilansir dari laman Metro.co.uk, peneliti melihat para peserta studi yang diizinkan tidur untuk dua periode waktu yang berbeda, yaitu delapan dan empat jam. Mereka lantas mengetes reaksi peserta terhadap aroma makanan-makanan tinggi kalori
Hasilnya, ketika kurang tidur, otak Anda mengenali aroma makanan lebih intens dibandingkan biasanya. Itulah sebabnya, makanan tersebut menjadi jauh lebih menggiurkan.
Studi itu menyimpulkan, ini bisa menjadi jawaban mengapa kurang tidur berkaitan dengan peningkatan berat badan. (ase)