Nikmatnya Pangek Pisang, Camilan Khas Ranah Minang
- VIVA.co.id/Andri Mardiansyah
VIVA.co.id – Bagi penikmat panganan olahan pisang, khususnya pisang batu, tidak salah jika sekali-kali mencoba pangek pisang khas Ranah Minang. Pangek pisang merupakan salah satu kekayaan kuliner yang dimiliki Sumatera Barat.
Berbahan dasar pisang batu atau pisang kepok yang dicampur dengan adonan santan kelapa, kunyit serta bumbu lainnya, makanan ini menawarkan sensasi berbeda. Apalagi jika disantap dengan ketan hitam.
Mengolah pangek pisang terbilang mudah. Pisang kepok terlebih dahulu dikupas, dicuci dengan air bersih dan kemudian direbus beserta santan, kunyit, gula dan ditambah daun pandan biar aroma menjadi wangi selama kurang lebih satu jam.
Setelah pisang dirasa sudah lunak dan warna sudah berubah menjadi kuning, pangek pisang dapat segera diangkat dan siap untuk disajikan, baik sebagai kudapan pembuka maupun penutup.
Walau sudah terkenal, namun pangek pisang bukanlah kudapan yang mudah dicari. Tak semua warung tradisional Minangkabau menjualnya. Pangek pisang hanya sering kita dijumpai ketika sedang digelar prosesi adat.
Di Kabupaten Solok Selatan misalnya, di mana pangek pisang sudah merupakan kuliner ciri khas tersendiri. Di setiap helatan prosesi adat dan acara besar lainya, sajian ini tak pernah absen.
Agar pangek pisang tidak hilang dan kalah oleh kuliner siap saji lainnya. Pada Agustus 2016 silam, Pemerintah Kabupaten Solok Selatan mengadakan lomba memasak pangek pisang yang kemudian memecahkan rekor terbanyak, dengan jumlah pisang sebanyak empat ton dan diikuti ratusan ibu-ibu PKK dari seluruh Nagari yang ada.
Pemerintah Kabupaten Solok Selatan berharap, pangek pisang dapat dilestarikan dan dapat dikenal oleh dunia, seperti halnya rendang dan panganan lain khas Minangkabau.
(ase)