Mereka Jadi Kaya Raya Setelah Pergi Jauh
- U-Report
VIVA.co.id – Dalam setiap perjalanan ke tempat yang jauh, turis maupun pelancong (traveler) kerap menemukan sejumlah hal unik dan kadang menjadi inpirasi dirinya untuk bisa diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Tak terkecuali bagi beberapa orang ini yang sukses mengembangkan sejumlah hal yang dilihatnya saat pelesiran.
Seperti dikutip dari Video Global Degree, 23 Maret 2017, pemilik raksasa jaringan kedai kopi Starbucks Coffee, Howard Schultz, asal Amerika Serikat pada umur 29 tahun melancong ke Italia. Dari perjalanan itu, dia menemukan cara budaya meminum kopi asal Italia dan membawa konsep tersebut ke AS.
Howard kemudian membuat kedai kopi yang terkenal di dunia saat ini yaitu Starbucks. Atas usahanya tersebut, sekarang ini perusahaan Howard bernilai US$78 miliar. Sedangkan kekayaan Howard sendiri mencapai US$2,9 miliar.
Lalu, ada pemilik minuman energi Redbull, Dietrich Mateschitz, di mana dia ternyata pada umur 40 tahun melakukan perjalanan ke Thailand. Dia bertemu seorang supir taksi 'tuk-tuk' yang masih tetap terjaga di malam hari. Ternyata dari situ ia melihat supir tersebut meminum sebuah minuman tradisional dan membuat perusahaan kecil untuk produksi minuman itu.
Atas hal itu, perusahaan tersebut kemudian berkembang pesat dan perusahaan itu memiliki nilai mencapai US$20 miliar. Sementara kekayaan dari Dietrich sendiri saat ini mencapai US$2,9 miliar.
Kisah menarik lainnya, juga muncul dari penulis buku Eat, Pray, Love, Elizabeth Gilbert. Dia melakukan perjalanan keluar negeri di umur 37 tahun dan menulis seluruh perjalanannya dari India, Italia dan Indonesia.
Buku yang ia buat itu laku sebanyak sembilan juta copy, dan filmnya masuk tangga box office seluruh dunia sehingga meraup untung US$204 juta. Sekarang kekayaan Elizabeth mencapai US$25 miliar. (ren)