Menyusuri Sejarah Spesialis Bir Khas Bavaria
- istimewa
VIVA.co.id – Bavaria bukan merupakan negara, melainkan suatu wilayah yang meliputi 16 negara bagian di Jerman. Terletak di tenggara Jerman, Bavaria berbatasan dengan Swiss, Austria, dan Republik Ceko.
Tak hanya memiliki pemandangan alam indah dan kastil megah yang dibangun oleh Konig (Raja) Ludwig II. Dapur kerjaan Bavaria juga begitu terkenal di seluruh penjuru Eropa.
Karena, menghasilkan hidangan khas Bavaria yang lezat dan juga koleksi anggurnya yang mengesankan. Beberapa di antaranya bahkan diracik sendiri oleh Konig Ludwig.
Maka tak heran, jika Konig Ludwig menjadi nama yang begitu dikenal untuk makanan dan minuman terbaik. Salah satunya untuk bir yang kini terkenal di seluruh dunia, dan baru-baru ini memasuki Indonesia.
Seperti dalam keterangan pers yang diterima VIVA.co.id, Konig Ludwig Weissbier ialah salah satu spesialisasi Kerajaan Bavaria, yang pandai meracik bir. Rahasia nikmat bir buatannya karena diramu dengan menggunakan ragi khusus (yang memfermentasikan gula menjadi ethanol dan karbondioksida), gandum malt dan barley serta hop terbaik, sesuai dengan resep keluarga.
Berdasarkan proses fermentasi tepat dan periode pematangan yang panjang, bir ini sangat berbuih dan menyegarkan, dengan busa yang pekat dan aroma ragi yang natural.
"Kami ingin membawa para pakar penikmat rasa di Indonesia dalam sebuah perjalanan yang menakjubkan melalui kesempurnaan cita rasa kerajaan," kata Prince Luitpold yang merupakan keturunan dari Raja Konig Ludwig, saat ditemui di Shangri-La Hotel, Jakarta Pusat, Kamis 19 Januari 2017.
Konig Ludwig International telah memiliki pengalaman selama lebih dari 30 tahun dalam memberikan lisensi mengenai prosedur dan merek.
Perusahaan ini dikendalikan dan dikelola oleh H.R.H Prince Luitpold of Bavaria yang telah memilih sendiri para pembuat bir internasional terbaik sebagai mitra penerima lisensi di 15 pasar internasional.
Landasan sejarah unik dan kaya merupakan wujud komitmennya untuk memperlakukan bir yang dihasilkan dengan kecintaan serta perhatian yang sama seperti halnya yang dilakukan oleh nenek moyang dulu untuk memastikan pengerjaan bir yang terbaik.