Studi: Tidak Semua Foto Selfie Itu Narsis
- Pixabay
VIVA.co.id – Selama ini, persepsi umum menganggap bahwa semua orang yang gemar mengunggah foto diri ke media sosial adalah seorang yang narsis. Namun, sebuah studi terbaru menyatakan bahwa pencinta swafoto (selfie) memiliki motif berbeda yang melampaui obsesi pribadi dan unjuk diri.
Setelah menganalisis hasil survei dan wawancara yang mereka lakukan, tim peneliti yang berasal dari Texas Tech University, menemukan bahwa ada tiga kategori bagi mereka yang suka berswafoto, yakni komunikator, autobiographers, dan self-publicists.
"Ini penting untuk mengenali bahwa tidak semua orang narsis," kata Steven Holiday, asisten penulis studi yang dipublikasikan dalam jurnal Visual Communication Quarterly.
Komunikator adalah orang-orang yang memposting foto narsis di media sosial seperti Facebook dan Instagram, terutama untuk terlibat dengan teman-teman mereka, keluarga atau pengikut dalam percakapan.
"Itu semua tentang komunikasi dua arah," kata Maureen "Mo" Elinzano, salah satu tim peneliti.
Autobiographers menggunakan selfie pada platform media sosial sebagai alat untuk merekam peristiwa penting dalam hidup mereka dan melestarikan kenangan yang signifikan.
Terakhir, self-publicists adalah orang-orang yang suka mendokumentasikan seluruh hidup mereka. Melihat apa lagi yang menarik dari hidupnya.
"Mengidentifikasi dan mengelompokkan tiga kelompok penting, karena itu yang membedakan fotografi dari yang pernah kita alami sebelumnya," kata Holiday, seperti dilansir laman Indian Express.
Memahami motif orang, dapat berharga, karena sejak tahun ini, sejarah visual masyarakat terdiri atas narsis.
"Dan untuk mencari tahu mengapa orang melakukannya, yang memberikan kontribusi banyak untuk pembahasan narsis, dan komunikasi visual secara umum," ucap Matt Lewis, salah satu penulis studi.