Restoran Muslim di Kanada Beri Makanan Gratis bagi Tunawisma
- Facebook Sean Jalbert
VIVA.co.id – Sebuah restoran dengan konsep tak biasa hadir di Montreal, Kanada. Bukan karena interior atau menunya, melainkan karena kebaikannya. Marché Ferdous, restoran milik seorang muslim memberikan makanan gratis bagi mereka yang membutuhkan.
"Kami tidak menanyakan apapun, kami tidak menilai orang. Jika mereka ingin makan, kami akan berikan. Itu saja," ujar Yahya Hashemi kepada Global News dikutip dari laman Huffington Post.
Ide ini muncul pada musim gugur 2015 lalu setelah mengetahui bahwa banyak tunawisma yang berada di sekitar restoran milik Hashemi. Salah seorang pegawai lantas mengusulkan untuk memberi para tunawisma makanan hangat ketimbang uang. Toh, hal itu tidak membuat rugi restoran.
"Tidak masalah karena pada malam hari jika Anda masih memiliki sisa makanan, Anda akan membuangnya. Jadi mengapa tidak berikan saja makanan pada mereka yang membutuhkan? Itu tidak masalah," ujar Abdelkader Bejaoul, juru masak restoran tersebut pada CTV News.
Setelah membuat keputusan tersebut, Marché Ferdous menempel sebuah kertas pengumuman di depan restoran yang memberitahukan bahwa mereka menyediakan makanan gratis bagi mereka yang membutuhkan.
Ide restoran ini awalnya sempat tidak terdengar sama sekali oleh banyak orang hingga pada akhirnya salah seorang pengunjung datang dan berpura-pura sebagai orang susah.
"Aku datang dan berpura-pura tidak memiliki uang dan meminta makanan. Mereka tidak menanyakan apapun, namun mereka mengatakan kami menyambutmu dan ambillah apapun yang kamu suka termasuk apapun yang ingin aku minum," ujar Sean Jalbert, seorang pengunjung yang penasaran dan akhirnya membayar makanan yang ia ambil dari restoran tersebut.
Jalbert kemudian menyebarkan pengalamannya tersebut, lengkap dengan foto kertas pengumuman yang ada di restoran itu ke media sosial Facebook. Seketika unggahannya dan restoran tersebut menjadi viral.
Hashemi yang merupakan seorang imigran asal Iran mengatakan, ide ini juga sebagai bentuk rasa terima kasihnya kepada Kanada, yang telah mau menampung dirinya. Ia juga mengaku berbagi adalah bagian dari budayanya di Iran.
"Kami harus menggambarkan wajah asli Islam, para muslim, imigran yang akan bekerja keras di sini dan ingin menjadi bagian dari negara yang hebat ini," ujar co-founder Marché Ferdous, Ala Amiry.