Punya Jenggot, Wanita Ini Sempat 'Dibully'
- Instagram/@harnaamkaur
VIVA.co.id – Sempat merasa rendah diri, Harnaam Kaur, seorang wanita yang hidup dengan rambut janggut sejak remaja, kini justru menjadi bintang Instagram.
Sejak usia 16 tahun, Kaur telah memiliki rambut lebat di bagian janggutnya, yang merupakan sindrom ovarium polikistik (PCOS). Yaitu sindrom di mana hormon laki-laki atau androgen diproduksi secara berlebihan pada tubuh wanita.
Setelah bertahun-tahun mengalami perundungan, Kaur telah mengubah dirinya menjadi model, motivator, dan bintang Instagram. Dalam sebuah sesi foto mode pernikahan, dia berpose dengan bunga jatuh dari janggutnya, bahkan hingga dalam busana tradisional wanita India, sari merah.
Dan di bulan Maret, dia bahkan berjalan dalam pertunjukan mode pertamanya untuk perhiasan selebriti, Marianna Harutunian. Dan sekarang dia ada dalam daftar baru di Guiness World Records sebagai wanita termuda dengan janggut penuh.
Setelah beberapa tahun hidup dengan janggut dan kumis, wanita 25 tahun ini menyadari bahwa reaksi setiap orang saat pertama kali melihatnya benar-benar luar biasa.
"Sejak ceritaku beredar luas, beberapa orang mulai mengenalku, tapi saat tidak, mereka akan bingung. Reaksi yang aku dapat sangat lucu. Mereka melihat mataku, kemudian janggutku, kemudian payudaraku," ujarnya seperti dilansir The Guardian.
Meski demikian, terkadang ada beberapa diantara mereka yang akhirnya mengabadikan gambar dirinya, sehingga meski sulit, dia harus tersenyum pada mereka.
Kaur bercerita bahwa dia mengalami pubertas pada usia 10 tahun, dan di usia 12 tahun dia di diagnosis dengan ovarium polikistik, yang menyebabkan timbulnya rambut tebal di bagian wajah. Rasa percaya dirinya seketika runtuh, dia berkata terlebih karena dia chubby dan berkulit cokelat dia sering dijuluki 'gendut' atau Paki.
Sebagai anak pemalu, dia mengaku tidak memiliki kemampuan untuk melawan balik. Meski orangtuanya sering mengirimkan pengaduan ke sekolah.
Sang Ibu bahkan pernah membawanya ke salon untuk mendapatkan perawatan waxing. Dan karena terlalu sakit Kaur berteriak sangat kencang, hingga membuat wanita yang ada di ruang sebelah melemparkan majalah padanya. Meski sakit, Kaur mengaku hampir sering melakukan waxing, karena rambutnya tumbuh dengan cepat.
Kaur mengaku sempat putus sekolah dan merasa sangat putus asa dengan kondisi tubuhnya."Itu adalah titik balikku," ujarnya sederhana. Dia mulai berhenti melakukan waxing, dan mulai menerima dirinya, dia mulai menggunakan turban.
Rasa percaya dirinya kembali, tapi dia masih harus menghadapi tekanan dari komunitas Asia untuk menghilangkan janggut dan kumisnya. Orang akan berkata,"kamu seperti pria, kamu tidak akan pernah mendapatkan pria, kamu tidak akan pernah mendapat pekerjaan," kenangnya.
Tapi kini, dirinya adalah seorang motivator untuk meningkatkan rasa percaya diri juga motivator anti perundungan. Dia ingin wanita-wanita yang mengalami hal serupa dengan dirinya bisa berkata,"Harnaam ada di atas panggung mode, kenapa aku tidak," ujarnya.
Â