Tujuh Barang yang Sebaiknya Ditinggalkan di 2017

Kalender masehi. Foto ilustrasi.
Sumber :
  • https://www.madison.k12.wi.us

VIVA.co.id – Selama bertahun-tahun, segala peralatan dasar yang kita gunakan sehari-hari terus mengalami perubahan dan perkembangan agar kita terus menggunakannya.

Canggih, Begini Sistem Cuci Kereta Otomatis Ramah Lingkungan LRT Jabodebek

Produsen pun terus melakukan inovasi untuk menarik pembeli serta bertahan dalam kompetisi di pasar. Satu tren yang kini muncul dalam produk sehari-hari adalah penggunaan sekali pakai yang lebih memudahkan konsumen.

Tapi, produk semacam ini bisa berdampak buruk bagi lingkungan. Selain itu, masih ada sederet daftar benda-benda lain yang harus Anda pertimbangkan untuk menghentikan penggunaannya di tahun 2017 seperti dilansir laman Mirror.

Tampilkan Inovasi & Solusi Ramah Lingkungan, Pameran Plastics & Rubber Indonesia 2024 Segera Digelar

1. Pasta gigi

Bukan artinya Anda harus menghentikan rutinitas menggosok gigi. Tapi, beberapa produk pasta gigi mengandung microbeads. Bola plastik kecil yang terkandung dalam kosmetik dan produk pembersih menjadi sorotan tahun lalu saat muncul pelarangan penggunaannya pada pasta gigi dan scrub tubuh tahun depan.

Pertamina Eco RunFest 2024 Jadi Ajang Lari Ramah Lingkungan dengan Karbon Netral

Hal ini karena butiran itu terlalu kecil untuk disaring dalam sistem saluran pembuangan jadi bisa terhanyut hingga sungai dan laut di mana benda halus tersebut bisa menyerap racun dan termakan oleh ikan dan binatang lainnya. Benda tersebut bisa membunuh atau mengkontaminasi hewan-hewan itu.

2. Tisu basah

Tidak seperti tisu toilet yang akan terdegradasi secara biologis ketika disiram, tidak demikian dengan tisu basah. Hal ini dikarenakan tisu basah mengandung plastik yang artinya mereka tidak bisa terurai dengan cara yang sama dengan tisu kertas. Jadi, ketika disiram, mereka akan menyebabkan penyumbatan dan bahkan penumpukan sampah di saluran got.

3. Sumpit kayu

Sumpit mungkin terlihat sebagai benda yang alami, tapi justru di situlah letak masalahnya. Memproduksi benda ini, menurut kantor berita CNN, sama saja artinya dengan membuat gundul hutan-hutan di Asia karena penebangan pohon. Empat juta pohon harus ditumbangkan hanya untuk membuat 57 juta pasangan sumpit setiap tahunnya. Tidak hanya itu, sumpit juga diproses dengan bahan kimia yang diyakini dapat mengakibatkan gangguan pernapasan.

4. Pisau sekali pakai

Seberapa lama pun Anda menggunakan satu pisau cukur, tetap saja harga yang harus dibayar sangatlah tinggi. Memproduksi plastik dan baja tidak hanya banyak menggunakan karbon, tapi juga sangat menguras banyak penggunaan air. Di Amerika Serikat saja, dua juta pisau cukur dibuang setiap tahun dan tidak bisa dihancurkan dengan biodegradasi.

5. Baterai sekali pakai

Baterai sekali pakai umumnya mengandung kadmium, timbal, dan merkuri. Campuran bahan beracun ini ketika bocor dan masuk ke dalam tanah maupun aliran air dapat menyebabkan polusi mematikan. Membakar baterai pun sama saja artinya Anda melepaskan logam berbahaya ke udara.

6. Pil KB

Seiring dengan berjalannya sejumlah penelitian, efisiensi dan efek dan pil ini terus berada dalam pengawasan ketat. Sebuah penelitian bahkan menemukan bahwa wanita yang mengkonsumsi kontrasepsi hormonal berisiko mengalami depresi, terutama karena kulit terkelupas. Namun, membuangnya begitu saja juga bukan tanpa risiko. Ada kaitan dengan wanita yang membuang pil KB mereka ke saluran air menyebabkan peningkatan kadar hormon pada ikan. Beberapa spesies bahkan sulit bereproduksi yang dapat berimplikasi besar pada ekosistem yang lebih luas.

7. Teh kemasan plastik

Umumnya, teh celup terbuat dari kertas. Tapi, kini semakin banyak produsen yang memproduksi teh celup menggunakan Polyethylene terephthalate, atau biasa disingkat sebagai PET. Sama seperti microbeads dan pisau cukur plastik, sampah ini tidak bisa diubah menjadi kompos.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya