Mengapa Lidah Terbakar setelah Konsumsi Makanan Panas?
- Pixabay/1045373
VIVA.co.id – Tak jarang makanan atau minuman yang terlalu panas melukai dan membakar mulut dan lidah ketika dikonsumsi. Rasa sakit dan kelu pun akan Anda rasakan.
Namun, apa yang sebenarnya terjadi ketika lidah Anda terbakar?
Menurut ahli dermatologi Mayo Clinic di Jacksonville, Florida, Dr. Alison Bruce, makanan dan minuman yang sangat panas mampu menyebabkan luka bakar tingkat pertama yang merusak lapisan membran halus di mulut Anda.
Perlu diketahui, yang dibicarakan di sini adalah luka bakar akibat mengonsumsi makanan atau minuman panas seperti sup, cokelat panas, pizza atau gorengan. Artikel ini tidak mengacu pada luka bakar mulut tingkat tiga karena kebakaran atau kejadian traumatis lainnya. Anda tentu harus meminta bantuan dokter untuk menangani luka bakar tersebut.
"Luka bakar di mulut biasanya adalah luka bakar tingkat pertama, dan terkadang tingkat kedua, namun itu kurang umum," ujar Bruce, dikutip dari laman Buzzfeed, Selasa, 27 Desember 2016.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa sel-sel yang terbakar adalah yang berada di lapisan terluar kulit (epithelium) lidah, langit-langit mulut dan bagian dalam pipi.
Pada dasarnya, efeknya sama dengan kulit yang terbakar di bagian tubuh lainnya. Namun, jaringan tisu di mulut dan lidah jauh lebih halus.
"Mulut dilapisi dengan membran mucus dan tidak ada lapisan layaknya spons atau lemak di bawahnya seperti kulit biasa, Jadi langsung menempel pada tulang," ujar Bruce menjelaskan.
Itu berarti mulut lebih mudah terbakar, dan saat itu terjadi, maka rasa terbakarnya jauh lebih menyakitkan. Inilah mengapa, saat mengonsumsi makanan panas, mulut mudah terbakar, namun tangan Anda tidak akan terbakar saat memegang makanan tersebut.
Saat luka bakarnya cukup parah, maka Anda akan merasakan rasa nyeri, akan terjadi pula inflamasi dan kemerahan pada mulut dan lidah. Namun, jika luka bakarnya lebih parah dan melukai lapisan epidermis yang lebih dalam, maka lapisan tersebut dapat melepuh dan jaringan kulit akan mengelupas.
Tapi Anda tak perlu panik. Rasa sakit dan pembengkakan yang terjadi sangatlah normal.
"Itu adalah respons alami tubuh terhadap inflamasi, yang mengirimkan aliran darah dan cairan ke luka tersebut untuk membantunya sembuh," kata Dr. alice Boghosian, juru bicara American Dental Association sekaligus seorang dokter gigi di Park Ridge, Illnois.
Akan tetapi, jika Anda merasakan rasa nyeri yang cukup parah, para ahli menyarankan Anda mengonsumsi ibuprofen atau acetaminophen, atau mengaplikasikan gel penghilang rasa sakit atau anestesi topikal.
Umumnya, Anda tidak perlu mencari bantuan medis untuk mulut yang terbakar karena makanan atau minuman. Meski begitu, jika hal tersebut terjadi pada bayi atau balita, Anda bisa segera mencari bantuan medis.
Begitu pula ketika Anda merasakan rasa sakit atau nyeri yang luar biasa atau mengalami kesulitan bernapas. Namun, hal ini dikatakan tidak normal.