Asal Mula Hadirnya Kopi Bercampur Jagung

Ilustrasi pembuatan kopi
Sumber :
  • pixabay/unsplash

VIVA.co.id – Beredarnya kopi tidak murni di masyarakat tentu menimbulkan sedikit keresahan. Meski tidak terlalu berdampak fatal bagi kesehatan, hal ini tentu merusak cita rasa dari kopi tersebut.

Rekomendasi Aroma Parfum Fruity Floral, Bisa Bantu Bangkitin Mood

Bagi penikmat kopi, minuman berwarna hitam pekat tersebut telah menjadi sahabat mereka. Itu lantaran kopi selalu menemani keseharian mereka di setiap waktunya.

Namun, hadirnya kopi tidak murni tersebut ternyata memiliki sejarah di baliknya. Disinyalir, kopi yang bercampur jagung adalah untuk mereka (orang dahulu) yang memiliki keterbatasan uang, namun ingin tetap menikmati kopi. 

Kemenhub Berangkatkan 3.522 Pemudik Gratis Nataru ke 11 Kota Tujuan

Untuk itu, demi menurunkan biaya produksi dilakukan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan mencampur bubuk kopi dengan bahan lain seperti jagung atau beras. Cara ini membuat mereka yang memiliki uang sedikit bisa menikmati kopi bercampur jagung.

Di mana kopi tersebut dapat memberi efek kenyang karena adanya kandungan karbohidrat dalam jagung tersebut.

Nelayan Aceh Dilarang Melaut Saat Peringatan 20 Tahun Tsunami

"Jadi, pada zaman dahulu, kopi adalah salah satu minuman yang paling disukai. Namun, karena keterbatasan uang, jadi mereka mengakali agar sekali minum langsung kenyang, karena dari jagung ada kandungan karbohidrat," ujar Eris Susandi selaku general manager Twind Coffee Roastery & Gallery kepada VIVA.co.id, Senin, 19 Desember 2016.

Dia menambahkan bahwa hal ini sebenarnya sudah cukup membuktikan mengenai opini kebanyakan masyarakat Indonesia tentang kopi. Mereka bisa mengetahui ciri-ciri kopi itu seperti apa dan asal mulanya. 

"Dengan ini masyarakat jadi lebih tahu soal sejarah kopi. Dan mereka juga bisa lebih hati-hati dalam mengonsumsinya," ucapnya.

Ilustrasi kopi.

Ciri-ciri Bedakan Kopi Campur Jagung

Rasa kopi yang bercampur jagung akan lebih gurih.

img_title
VIVA.co.id
20 Desember 2016