Ini Kriteria Rumah Layak Huni
- Pixabay/ Hans
VIVA.co.id – Sepintas, mungkin kita menganggap semua orang sudah tinggal di tempat yang layak. Mereka sudah tinggal di tempat untuk mereka berteduh dari panas dan hujan. Padahal tempat tinggal yang layak bukan hanya sekedar tempat berteduh dari hujan dan panas.
Herry Hutahaean dari Habitat For Humanity Indonesia menjelaskan, bahwa rumah layak huni tidak hanya dilihat dari ukuran dan kemewahan, melainkan fungsi. Setidaknya dalam sebuah rumah terdapat dua ruangan yaitu untuk beraktivitas dan ruang tidur.
Tak hanya layak, rumah pun juga harus bersih. Setiap tempat hunian harusnya memiliki jendela dan ventilasi untuk memungkinkan terjadinya pertukaran udara. "Rumah bersih itu ada lantai yang bersih dan ada ventilasi jadi ada udara bertukar setiap pagi," kata Herry kepada VIVA.co.id saat ditemui di Desa Tanjung Anom, Banten, Selasa, 6 Desember 2016.
Mengapa tempat tinggal layak huni dan bersih penting? Karena semua berkaitan dengan kesehatan penghuninya. Kita masih melihat banyak tempat hunian baik itu rumah atau ruangan sewa (kost) yang sebenarnya belum bisa dikatakan sehat.
Jika tidak ada jendela, udara dalam ruangan tidak bertukar apalagi dengan keadaan pintu yang sering tertutup. Dan tidak menutup kemungkinan hunian Anda menjadi sarang nyamuk dan jamur yang bisa menyebabkan berbagai macam penyakit.
"Ketika rumah itu tidak layak huni masalah kebersihan ada di situ, kesehatan juga.”
Herry juga menyayangkan masih ada penduduk Indonesia yang masih tinggal di tempat yang tidak layak huni. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2015, jumlah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sekitar 2,51 juta unit dengan rincian 2,18 juta rawan layak huni dan 0,33 juta benar-benar tak layak huni.
(mus)