Pentingnya Memberikan Mainan pada Anak Usia Dini
- Pixabay/HaiRobe
VIVA.co.id – Selama ini, banyak dari orangtua yang memasukkan anak-anak mereka ke sekolah formal meski masih di usia dini. Anak kemudian mendapatkan pendidikan yang mungkin tidak sesuai dengan tumbuh kembangnya dan menyita waktu bermainnya.
Meski masih banyak perdebatan mengenai apakah tepat memasukkan anak usia dini ke sekolah formal, Ketua Asosiasi Pengusaha Mainan Indonesia Widjonarko Tjokroadisumarto mengklaim bahwa di usia dini anak sebaiknya mendapatkan waktu bermain yang cukup.
"Anak-anak itu jangan dijejali dengan intelektualisme membaca menulis dan sebagainya, beri kesempatan untuk bermain," katanya saat ditemui di Indonesia Maternity and Kids Expo, di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat, 25 November 2016.
Dia menjelaskan, jika waktu main pada saat usia dini tidak tercukupi, anak justru akan mencari kesenangan lain pada saat usia dewasa .
"Karena apabila ini tidak terjadi, pada usia remaja atau dewasa mereka akan melakukan balas dendam jadi jangan heran bagi anak yang tidak mendapat kesempatan bermain, dia akan bermain pada waktu remaja atau dewasa," ucap dia.
Menurutnya, hal ini banyak terjadi pada tumbuh kembang anak masa kini. Terlebih, anak zaman sekarang menurut Widjonarko lebih banyak menghabiskan waktu bermain dengan gadget, sehingga akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.
"hal ini banyak terjadi di zaman sekarang, dibanding 60 tahun lalu. oleh karena itu, kami sangat menyarankan berilah permainan apa saja terhadap anak anak, terutama yang memungkinkan keterampilan tangan dan intelektualitas," kata dia.
Namun, ia juga mengusulkan untuk tetap memperhatikan keamanan dan sesuai dengan usia dari anak. "Namun, kami juga mengusulkan bapak ibu mencari mainan yang aman," katanya.