Arang Dijadikan Pewarna Makanan, Amankah?
- Instagram @pempekshinta
VIVA.co.id – Beberapa waktu belakangan, banyak bermunculan kuliner berwarna hitam. Tren ini dimulai di Negeri Sakura dan semakin lama semakin banyak terlihat di berbagai penjuru dunia. Umumnya, warna hitam tersebut didapat dari penggunaan natural activated charcoal atau arang akftif alami sebagai pewarna.
Nah, banyak pelaku industri kuliner yang mengklaim bahwa arang aktif ini memiliki manfaat bagi kesehatan.
Dalam hal ini, ahli gizi, dr Dian Permatasari, MGizi, SpGK, mengatakan, bahwa arang aktif mempunyai pori-pori yang efisien mengikat sebagian toksin serta zat kimia, seperti sianida, asam lemak, formalin, metaldehyde, toksin tanaman, obat-obatan, botoks serta merkuri. Zat ini tidak diserap oleh tubuh, sehingga tak meninggalkan residu di dalam organ tubuh.
"Umumnya arang aktif digunakan untuk detoksifikasi. Beberapa penelitian menyatakan bahwa arang aktif bermanfaat untuk mengurangi rasa kembung, menurunkan kadar kolesterol darah, dan memperbaiki aliran empedu pada kehamilan," kata dia saat dihubungi VIVA.co.id beberapa waktu lalu.
Namun, ia juga menegaskan bahwa ketiga hal tersebut masih membutuhkan penelitian lebih lanjut. Lebih jauh ia juga mengatakan bahwa tidak perlu khawatir mengonsumsi bubuk arang aktif yang terkandung dalam makanan, karena bahan ini tak punya efek samping.
"Arang ini tidak diserap oleh tubuh, tapi dapat menyerap toksin, minyak dan racun di dalam tubuh, walaupun tidak semua toksin. Oleh karena tidak diserap tubuh, sehingga akan keluar dalam feses dan feses terlihat warna kehitaman. Hal ini tidak membahayakan saluran pencernaan,” ujarnya.
(mus)