Batik dan Kopi Jadi Bintang di Los Angeles
- Doumentasi Pensosbud KJRI Los Angeles
VIVA.co.id – Batik sudah cukup lama diakui sebagai bagian dari kebudayaan Indonesia. Corak dan pakem-nya yang unik, menjadikan batik dicintai masyarakat dunia.
Pada 25 September 2016 lalu, selama satu hari penuh, batik bahkan jadi bintang utama di Third Street Promenade, Los Angeles. Tak hanya batik, kopi juga ikut menjadi bintang.
Lewat rilis yang diterima VIVA.co.id dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia Los Angeles, acara promosi bertajuk Explore Indonesia 2016: Wear Batik, Drink Coffee, berlangsung meriah saat itu, dan mendapat perhatian besar dari para pengunjung tempat wisata merangkap pusat perbelanjaan favorit di Santa Monica sebelah barat Los Angeles itu.
Semerbak wangi aroma kopi menyebar, seolah memanggil para pengunjung untuk antre ramai-ramai menjadi tester dan saksi kopi Indonesia berkualitas yahud.
Primadona pada hari itu adalah kopi luwak, yang juga menyandang label sebagai kopi termahal, ditampilkan oleh dua perusahaan kopi asal Indonesia yang sengaja didatangkan untuk mengisi acara coffee cupping ini, yaitu Tambling Coffee dari Lampung dan Taman Ayu Luwak Coffee dari Bali.
Saat ditanya mengenai komentar mereka setelah mencicipi kopi-kopi tersebut, para pengunjung berujar, “Delicious and awesome (enak dan hebat),” ujar mereka seraya mengacungkan jempol dan tersenyum lebar.
Nuansa batik pada acara tersebut juga kental. Selain menjadi pakaian utama para panitia dan banyak pengunjung Indonesia yang turut hadir meramaikan acara, seluruh booth menampilkan segala bentuk batik, baik pakaian maupun lukisan, sebagai produk utama mereka.
Tak ketinggalan, panggung fashion show juga menampilkan sejumlah koleksi batik nan anggun dari beberapa desainer dan butik, antara lain House of GV, Sizzy Matindas, Siger Roemah, Purana, dan desainer muda bertalenta Indonesia, Rafi Ridwan.
“Koleksi batik yang sangat indah, saya rasa saya akan datang ke booth dan membeli satu,” komentar salah satu penonton bule yang menonton.
Kesempatan ini juga dimanfaatkan untuk mempromosikan kesenian Indonesia, yaitu Tari Cendrawasih dan Tari Merak, serta Tari Topeng Ponorogo yang dibawakan secara interaktif dan disambut antusias.
Beberapa pengunjung turut maju mengikuti gerakan para penari dan irama musik. Penampilan-penampilan tersebut mendapat perhatian penuh dari pengunjung yang lalu lalang dan berhenti sejenak menonton pertunjukan tari sambil menikmati kopi.
Selain batik dan kopi, booth juga menampilkan masakan khas Indonesia dari Big Bali, salah satu foodtruck Indonesia yang beroperasi di Los Angeles. Pengunjung dapat membeli voucher di booth untuk menukarkannya di foodtruck Big Bali yang diparkir tak jauh dari lokasi acara, yang juga terlihat dipenuhi antrian pembeli.
Acara juga dimeriahkan oleh permainan harpa yang mempesona dari Maya Hasan. Penampilannya yang anggun dengan kain tradisional menyedot perhatian pengunjung yang lalu lalang sehingga membludak di sekitar panggung. Tepuk tangan meriah membahana di penghujung tiap lagu yang dimainkan.
Acara promosi ini merupakan kerja sama Konsulat Jenderal RI Los Angeles dengan mitra komunitasnya Indonesian Women Alliance (IWA) dan didukung oleh Artha Graha Peduli. (asp)