Waspada, 8 Makanan Ini Paling Sering Dipalsukan
- Pixabay/ADOnlinePromo
VIVA.co.id – Beberapa tahun yang lalu, kita dikejutkan dengan penipuan pencucian madu, tindakan mencampur madu dengan pemanis yang harganya lebih murah. Kemudian beberapa bulan yang lalu juga ada sebuah kasus di mana bubuk kayu dicampur dengan keju parmesan.
Belakangan, dunia kuliner memang penuh dengan penipuan, dan buku yang baru diterbitkan berjudul Real Food Fake Food: Why You Don’t Know What You’re Eating and What You Can Do About It yang ditulis oleh Larry Olmsted akan mengungkapkan bagaimana penipuan ini terjadi. Ternyata banyak makanan populer yang sebenarnya ditutupi dengan kebohongan. Bahkan beberapa di antaranya adalah bagian rutin dari menu sehari-hari yang sering dikonsumsi masyarakat dunia.
Berikut adalah delapan penipuan dalam hal makanan yang paling umum, seperti dilansir dari Huffington Post.
Kopi
Selalu beli biji kopi utuh. Kopi yang sudah digiling tidak baik untuk berbagai alasan, salah satunya adalah karena kemungkinan kopi telah dicampur dengan bahan-bahan lain yang bertindak sebagai pengganti kopi yang lebih murah, seperti jagung giling.
Minyak zaitun
Minyak zaitun merupakan salah satu bahan makanan yang paling sering dipalsukan di dunia. Label tidak selalu menjanjikan apa yang mereka katakan. Misalnya saja klaim yang mengatakan bahwa minyak zaitun tersebut merupakan produk dari Italia. Padahal klaim itu tidak menjamin bahwa minyak zaitun tadi dibuat di Italia dengan buah zaitun yang ditanam di Italia.
Banyak produk minyak zaitun yang terbuat dari bahan-bahan lain, seperti kedelai atau bahkan minyak kacang. Ini adalah masalah serius bagi mereka yang alergi dengan makanan. Bahkan sebuah studi menemukan bahwa masih banyak ditemukan minyak zaitun yang dijual sudah dalam keadaan basi dan tengik.
Ikan dan makanan laut
Waspadalah terhadap pasar ikan. Ini sudah terlalu sering terjadi. Ikan mahal yang ditukar dengan ikan yang lebih murah. Yang paling sering terjadi adalah ikan kakap merah atau nila. Begitu pula dengan kerapu, yang ditukar dengan ikan lain.
Anda juga perlu berhati-hati saat makan sushi di sebuah restoran. Itu karena sebuah studi yang dilakukan oleh kelompok nirlaba Oceana mengungkapkan, ketika memesan tuna putih di sebuah restoran sushi, 94 persen restoran akan menyajikan sushi dari bahan lain. Lobster juga sering ditukar dengan langostino, yang lebih mirip dengan kepiting.
Parmesan
Tahun ini, sebuah penelitian menemukan bahwa serbuk kayu telah digunakan sebagai bahan tambahan dalam begitu banyak produk keju parmesan yang dijual di supermarket.
Minyak hasil penyulingan
Hati-hati saat membeli minyak goreng karena sudah banyak kasus peredaran minyak sulingan yang dibuat seperti parfum, dengan bahan kimia, dan tidak seperti minyak tradisional lainnya.
Daging sapi gelonggongan
Daging sapi gelonggongan memang terlihat lebih besar dari luar. Itu karena daging sapi tersebut telah diberikan air yang berlebih sehingga terlihat besar.
Madu
Sedikit sekali peraturan yang mengatur madu. Banyak madu yang kita konsumsi berasal dari China, dimana lebah diberikan antibiotik (yang dapat meresap ke dalam madu). Sedangkan madu berkualitas rendah dapat seringkali juga dicampur dengan pemanis buatan dan sirup jagung.
Sampanye
Kita semua tahu bahwa sampanye hanya bisa disebut champagne hanya jika itu berasal dari daerah Champagne, Prancis, tapi itu tidak menghentikan pembuat wine AS untuk menyebut produk mereka champagne.
(mus)